Disebut Biang Keruntuhan Manusia, Kaum Hawa Negeri Bollywood Ramai-ramai Kenakan Jeans Robek

- 23 Maret 2021, 11:09 WIB
/

Baca Juga: BNPT Berencana Ubah Sebutan KKB Jadi Teroris untuk OPM, DPR Turut Apresiasi

“Saya seorang Politisi. Saya memakai celana pendek. Saya bisa MEMAKAI apa pun yang saya Inginkan. Saya bisa MAKAN apa saja yang saya inginkan. Saya bisa MINUM apa pun yang saya Inginkan. Tidak ada SANGHI mana pun yang akan memilihkannya untuk saya,” cuitnya.

Sanghis adalah anggota Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), organisasi sukarelawan paramiliter nasionalis Hindu sayap kanan.

Kata Sanghis kerap  digunakan sebagai penghinaan terhadap anggota BJP atau mereka yang memiliki pandangan sayap kanan.

Baca Juga: Soroti 8 Titik Rawan Korupsi, KPK Ajak DPRD Jabar Lakukan Pencegahan Dini Bersama Pemprov

Yang lain mengkritik Rawat karena lebih peduli tentang apa yang dikenakan wanita daripada memperbaiki ekonomi atau memastikan keamanan wanita di negara di mana setidaknya 88 perkosaan tercatat setiap hari dengan  tingkat hukuman kurang dari 30 persen.

Demikian laporan tahun 2020 dari Biro Catatan Kejahatan Nasional India.

Jumlah pemerkosaan yang sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi karena stigma sosial dan kepercayaan yang buruk pada polisi dan sistem peradilan menghalangi kaum Hawa dan yang lainnya untuk melaporkan kasus kekerasan seksual.

Baca Juga: Soroti 8 Titik Rawan Korupsi, KPK Ajak DPRD Jabar Lakukan Pencegahan Dini Bersama Pemprov

“Ubah mentalitas Anda sebelum mengganti pakaian kami. Karena satu-satunya hal yang mengejutkan di sini adalah  komentar seperti ini yang disampaikan pada masyarakat,” papar model Navya Naveli Nanda.

Rawat akhirnya meminta maaf atas komentarnya dan menegaskan tidak pernah bermaksud untuk merendahkan siapa pun dan menyatakan setiap orang bebas  mengenakan apa yang mereka pilih.

Tetapi banyak yang menunjukkan dia bukan satu-satunya politisi India yang mengomentari penampilan wanita.

Baca Juga: Mirip Kit Legenda Setan Merah 90-an, Jersey Tandang Retro Blue Musim 2021-22 Bocor di Medsos Netizen Riuh

Tahun 2016, Mahesh Sharma, Menteri Kebudayaan, mengatakan turis di bandara mendapat daftar hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika mengunjungi India. Di antaranya saran untuk tidak mengenakan rok atau gaun dan tidak keluar sendirian di malam hari di kota-kota kecil.

Sementara tahun 2014, penyanyi KJ Yesudas memicu kemarahan dengan mengatakan wanita tidak seharusnya berjins karena memprovokasi 'perilaku yang tidak diinginkan' dan 'bertentangan dengan budaya India'.

Baca Juga: Soal Impor Beras, Rocky Gerung: Ada Permainan Politik, Makanya Harus Dengar Kepala Daerah

Beberapa politisi terkemuka juga menghubungkan kasus pemerkosaan dan serangan seksual dengan pakaian yang dikenakan wanita, demikian menurut BBC.

Selama ini pembatasan pakaian bagi wanita dan anak perempuan umum terjadi di pedesaan India, di mana beberapa juga dilarang menggunakan ponsel.

Meskipun jins dan jins robek sangat populer di kalangan anak muda India karena dianggap cool, banyak orang tua dan generasi di atasnya untuk memahami daya tarik dari outfit robek-robek.***

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x