Baca Juga: Pemuda Muhammadiyah Mendapat 19 Ribu Hektare, Rocky Gerung : Muhammadiyah Dirangkul, FPI Diusir
Oleh sebab itu, jika mudik tetap diperbolehkan maka akan lebih banyak menimbulkan bahaya daripada manfaatnya.
“Indonesia masih dilanda Covid. Lebih banyak bahayanya mudik daripada manfaatnya. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Saya berharap umat Islam mengamankan kebijakan tsb untuk kebaikan bersama,” tuturnya.
Saya dukung kebijakan yang meniadakan mudik lebaran tahun 2021. Indonesia masih dilanda Covid. Lebih banyak bahayanya mudik daripada manfaatnya. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Saya berharap umat Islam mengamankan kebijakan tsb untuk kebaikan bersama. https://t.co/ghFn5YWPww— Musni Umar (@musniumar) March 26, 2021
Keputusan larangan mudik sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, penguatan protokol kesehatan hingga vaksinasi.
Baca Juga: Pelaku Kasus Malpraktik Klinik Kecantikan yang Korbannya Model Cantik Ternyata Tak Punya Sertifikasi
Muhadjir menegaskan, larangan mudik berlaku pada 6-17 Mei 2021. Di samping itu, pihaknya juga menjelaskan seluruh kementerian dan lembaga akan melakukan komunikasi publik yang baik tentang peniadaan mudik tersebut.
"Larangan mudik akan dimulai pada 6-17 Mei 2021 dan sebelum dan sesudah tanggal itu," ujarnya.
"Diimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pergerakan atau kegiatan-kegiatan yang ke luar daerah. Kecuali benar-benar dalam keadaan mendesak dan perlu," sambungnya.***