Ridwan Kamil Setuju PT. DI dan Pindad Pindah, Said Didu: Akan Jatuh ke Tangan Konglomerat

- 30 Maret 2021, 20:45 WIB
Indonesia Kembali Ekspor CN235-220 MPA. Pesawat Buatan PT DI Seharga Rp354 Miliar ini memiliki sejumlah keunggulan
Indonesia Kembali Ekspor CN235-220 MPA. Pesawat Buatan PT DI Seharga Rp354 Miliar ini memiliki sejumlah keunggulan /Kemenkeu/

GALAMEDIA – Eks Staf Khusus (Stafsus) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Said Didu mengaku terkejut setelah mendengar kabar rencana pemindahan PT. Dirgantara Indonesia (DI) dan PT. Pindad ke Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.

Menurutnya, pemindahan 2 BUMN ini dapat membantu pemerintah dalam menangani proyek mangkrak.

Namun, Said masih bingung dengan nasib lokasi lama PT. DI dan PT. Pindad apabila 2 BUMN ini benar-benar merealisasikan rencana tersebut. Menurutnya, lahan tersebut sepertinya akan jatuh ke tangan konglomerat tertentu.

“Akhirnya proyek mangkrak dibebankan ke BUMN. Siapa akan dapat lahan eks Pindad dan eks PTDI? Sepertinya akan jatuh ke tangan konglomerat tertentu,” tulis Said Didu yang dikutip dari akun Twitternya, @msaid_didu, Selasa, 30 Maret 2021.

Baca Juga: Bahaya Sering Mengisi Bahan Bakar Ketika Tangki Kosong

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan instruksi kepada PT. DI dan PT. Pindad untuk mengalihkan pabrik operasionalnya ke Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.

Hal tersebut dilakukan karena lokasi PT DI dan PT Pindad yang lama akan diganti untuk kebutuhan wisata.

Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya, Bandara Kertajati juga akan dipakai sebagai pusat perbaikan dan perawatan pesawat (MRO) dengan skala internasional.

Untuk mewujudkan hal itu, Kemenhub telah berbicara dengan Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Udara perihal penggunaan Bandara Kertajati sebagai MRO.

Baca Juga: Viral di Medsos, Ini Dia Penampakan Desain Istana Negara di Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur

Mitra lain yang sedang dievaluasi ialah PT. Garuda Maintenance Facilities (GMF) anak perusahaan PT Garuda Indonesia. Sebagai informasi, mereka sejauh ini telah beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta.

Menurut Budi Karya, MRO tidak akan hanya ditujukan untuk pesawat negara, namun terbuka juga untuk pesawat pribadi di Indonesia yang sejauh ini perawatannya di luar negeri.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut, jika gagasan ini lancar untuk penerbangan ibadah Haji dan Umrah, MRO dan peralihan PT DI dan PT Pindad, maka gagasan ini dapat memberikan perkembangan ekonomi nasional sebesar 1 %. ***

Baca Juga: Polisi Mulai Selidiki Dugaan Keterkaitan antara Empat Terduga Teroris di Jakarta dan Bekasi dengan FPI


SUMBER:
https://twitter.com/msaid_didu/status/1376850712399769602

 

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x