Ini Penjelasan 'Manusia Pohon' Akibat Kerusakan Hutan

- 19 April 2021, 13:50 WIB
Aiptu Nunuh Sutisna saat mengajak para santri pondok pesantren melihat kawasan hutan di Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.
Aiptu Nunuh Sutisna saat mengajak para santri pondok pesantren melihat kawasan hutan di Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. /Engkos Kosasih/Galamedia/

Baca Juga: Uang Ratusan Juta Cuma Buat Hilangkan Matkul Pancasila dan Bahasa Indonesia, Yan Harahap: Sia-sia Uang APBN

"Penyebab banjir juga salah satunya dipicu oleh pendangkalan aliran sungai karena kuatnya erosi tanah yang bersumber dari lahan atau lingkungan yang minim pohon tegakkan. Bahkan akibat dari kerusakan lingkungan atau minimnya pohon tegakan akan menimbulkan pemanasan global," ungkapnya.

Untuk itu, kata Aiptu Nunuh Sutisna, gerakan penghijauan pada lahan kritis sangat penting sebagai upaya untuk memperbaiki lingkungan.

"Kita terus melakukan penanaman pohon, untuk mengurangi lahan kritis. Meski sampai saat ini masih banyak orang yang tak peduli terhadap lingkungan, walaupun dampak dari kerusakan hutan itu sudah bisa kita lihat," katanya.


Ia juga berharap sosialisasi Undang-Undang No 41 tahun 1999 tentang Kehutanan semakin masif kepada masyarakat yang dekat dengan kawasan hutan. Pasalnya, masyarakat di sekitar kawasan hutan yang selama ini diperkirakan beraktivitas di kawasan hutan.

Baca Juga: Bocoran Buku Harian Seorang Istri 19 April 2021: Nana Dewa Bulan Madu, Alya Kevin Rencanakan Hal Licik

"Dalam Undang-Undang itu dijelasan, merusak kawasan hutan, mengganggu tanaman hutan, dan menanam sayuran di kawasan hutan bisa dikenai sanksi pidana dan denda," katanya.

Menurutnya, dengan adanya sosialisasi UU tersebut, warga yang biasa melakukan aktivitas di kawasan hutan bisa mengurangi.

"Misalnya, disaat ada warga yang aktivitasnya diduga berpotensi merusak hutan dan mengganggu tanaman hutan bisa menghentikannya."

"Selain itu, bisa menghentikan aktivitas warga bertani sayuran di kawasan hutan. Soalnya, bertani sayuran berpotensi merusak lingkungan. Apalagi jika bertani sayuran itu tak dibarengi dengan menanam pohon keras, akan menambah kerusakan lingkungan," katanya.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah