"Garis finis sudah kelihatan di depan. Jika kita lengah dan tidak disiplin, kita akan balik lagi, bukan ke arah finis melainkan ke arah penyesalan," katanya.
Ganjar juga meyakinkan masyarakat, tidak melakukan tradisi mudik selama dua tahun berturut-turut bukanlah permasalahan besar.
Pasalnya, kata dia, silaturahmi bersama keluarga tetap dapat dilakukan melalui virtual.
"Kalau konteksnya mudik hari raya, maka beramai-ramai pulang ke kampung menjelang Lebaran, ada jutaan orang akan pulang. Ini masih pandemi," ujar Ganjar.
Ketua Bidang Data dan IT Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan, ada korelasi kuat antara mobilitas dan libur panjang dengan peningkatan kasus aktif Covid-19.
Pelaksanaan libur panjang menurutnya mengakibatkan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia yang biasanya terjadi pada 10-14 hari setelah libur panjang.
"Dampak kenaikan kasus terlihat minimal selama 3 pekan, setelah libur panjang," jelasnya.
Ia mencontohkan, kenaikan kasus Covid-19 pada libur Idulfitri 22-25 Mei 2020 yang berdampak kenaikan kasus pada 6-28 Juni 2020.
Kenaikan rata-rata jumlah kasus harian setelah Idulfitri 2020 sebanyak 68-93 persen.