Nenek Eti mengatakan, pihaknya sudah mengembangkan 96 hektare lahan pertanian padi kopi dengan melibatkan 55 anggota kelompoknya.
"Rasa kopi terbaik. Kita selalu ikut lomba dan kopi wanoja selalu mendapatkan nilai tertinggi," kata Eti dalam kegiatan peresmian bangunan unit pengolahan hasil kopi kelompok tani wanoja, Jumat, 11 Juni 2021.
Pada kegiatan itu, dilakukan juga peluncuran kartu tani serta pembiayaan kredit usaha tani rakyat pola kemitraan bagi petani kopi.
Baca Juga: Siap-siap! Kemnaker Bakal Buka Pelatihan Spa Therapist hingga YouTuber melalui BLK Komunitas
Dalam peresmian bangunan unit pengolahan hasil kopi kelompok tani wanoja itu, hadir Bupati Bandung Dadang Supriatna.
"Nenek Eti ini bisa dicontoh dan harus dicontoh oleh para pemuda milenial. Karena dengan usianya yang sudah 70 tahun, masih bisa memelihara lahan seluas 90 hektare untuk lahan pertanian kopi. Pengelolaan lahannya bersama anggota kelompok tani kopi wanoja," tutur Dadang.
Ia mengatakan, dengan kerja keras Nenek Eti yang sudah lansia itu bisa menjadi inspirasi bagi para pemuda untuk berproduktif.
"Para pemuda jangan malas-malasan dan jangan banyak berdiam diri di rumah. Ayo berproduktif, dan Nenek Eti bisa menjadi inspirasi untuk meningkatkan ekonomi dalam pengembangan pertanian," katanya.
"Pemerintah akan hadir di tengah-tengah para petani. Disaat para petani mengalami kerugian, pemerintah akan memberikan subsidi," katanya.
Baca Juga: Ada Lonjakan Covid-19, RS Negeri dan Swasta yang Bahu Membahu Tambah Kamar Perawatan