BUMN Holding Jasa Survei Gelar Webinar Soal Gelombang II Covid-19: Bukan Mutasi Penyebab Cepatnya Penyebaran

- 11 Juli 2021, 16:06 WIB
1500 peserta antusias mengikuti kegiatan webinar kesehatan tersebut, sharing dari dr. Donny M. Shalahuddin dan dr. Kartika Ningrum Muchtar, Sp.KJ yang dipandu oleh Ketua Health Safety Environment (HSE) Response Team.
1500 peserta antusias mengikuti kegiatan webinar kesehatan tersebut, sharing dari dr. Donny M. Shalahuddin dan dr. Kartika Ningrum Muchtar, Sp.KJ yang dipandu oleh Ketua Health Safety Environment (HSE) Response Team. /Tangkapan layar/

"Hari ini kita mencoba mengingatkan kembali kepada seluruh Insan HJS dan keluarga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan walaupun telah melaksanakan vaksinasi. Vaksinasi tanpa penerapan protokol kesehatan atau sebaliknya bisa berakibat fatal. Jangan lupa pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, jaga kesehatan dan vaksinas," terangnya.

Baca Juga: PPKM Darurat, Polres Cimahi Bagi-bagi Sembako kepada Masyarakat

Penyebaran virus corona di Indonesia kini memasuki gelombang kedua dengan angka kematian yang meningkat signifikan setiap hari. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor.

Ahli kesehatan, Dr Donny M. Shalahuddin menjelaskan bahwa mutasi virus merupakan respon dari virus corona untuk bertahan hidup, seperti yang dilakukan makhluk hidup lainnya dengan menyesuaikan.

Namun, bukan mutasi virus yang menjadi penyebab utama cepatnya penyebaran virus corona.

Menurutnya mutasi ini menyebabkan virus corona lebih mudah menempel pada reseptor sel di saluran pernapasan dan pada organ tubuh yang menyebabkan lebih mudah terjadi peradangan, terutama saluran pernafasan.

"Faktor utama penyebaran mutasi-mutasi virus Corona ini adalah pergerakan manusia tanpa memperhatikan protokol kesehatan. Jadi kombinasi pergerakan manusia dengan varian baru menyebabkan angka kematian yang sangat signifikan," ujarnya.

Lebih jauh, saat ini WHO telah mendeteksi setidaknya 10 varian virus Corona yang telah bermutasi. Varian mutasi virus Corona kemudian disusun berdasarkan nomenklatur Yunani disesuaikan dengan urutan kejadiannya, guna menghindari stigmatisasi terhadap suatu negara atau letak geografis dalam penyebutannya mulai varian Alpha, Beta, Gamma, Delta, Epsilon, Zeta, Eta, Theta, Iota hingga varian Kappa.

Baca Juga: Satu Lagi Ulama Tanah Air Kembali Berpulang, Yusril Ihza Mahendra: Satu Demi Satu Meninggalkan Kita

Dikatakannya seluruh dari varian tersebut, pada umumnya menyebabkan gejala yang hampir sama, sehingga untuk pencegahannya saat ini tetap dilakukan dengan langkah yang sama yaitu, testing, tracing, treatment, memakai masker, menjaga jarak, menjaga kebersihan, menjaga imunitas, mengobati komorbid, mengikuti vaksinasi serta memperhatikan durasi dan ventilasi di dalam ruangan saat pertemuan.

"Hal yang perlu diperhatikan lainnya adalah mematuhi aturan isolasi mandiri dengan memperhatikan gejala yang terjadi pada tubuh," katanya.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x