Namun, bila oksigen tersebut sudah tidak dibutuhkan, dapat dikembalikan ke rumah sakit kembali.
Menkes Budi juga mengungkapkan bahwa setiap seribu unit oksigen konsentrator mampu memproduksi sekitar 20 ton oksigen per hari.
Sementara, peralatan kesehatan ini juga dapat didistribusikan karena lebih mudah serta dapat menggantikan tabung-tabung oksigen besar.
Berkenaan ketersediaan oksigen cair yang diperlukan di ruang ICU rumah sakit, pemerintah juga mendorong perusahan di dalam negeri untuk memaksimalkan kapasitas produksinya untuk oksigen medis.
Selain oksigen, Menkes Budi Gunadi Sadikin pun mengaku bahwa pihaknya sudah mendorong industri farmasi untuk meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan obat.
“Mudah-mudahan di awal Agustus nanti beberapa obat-obatan yang sering dicari masyarakat, misalnya Azithromycin, Oseltamivir, maupun Favipiravir sudah bisa masuk ke pasar secara lebih signifikan,” imbuhnya.
Untuk Azithromycin, saat ini stok nasional berjumlah 11,4 juta. Sebanyak 20 pabrik dalam negeri akan ikut memproduksi obat tersebut.
Sedangkan, untuk Favipiravir, hingga saat ini stok yang tersedia adalah sekitar 6 juta di seluruh Indonesia.***