Usulan Siti Fadilah Supari Didengar Jokowi? Presiden Siapkan Strategi Baru Untuk Beradaptasi dengan Covid-19

- 10 Agustus 2021, 13:10 WIB
Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari.
Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari. /Siti Fadilah Supari/Instagram.com/@siti_fadilah_supari

 

GALAMEDIA - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari meminta pemerintah mulai berbenah dengan mengubah strategi penanganan Covid-19 di Indonesia. Pasalnya, hingga saat ini pemerintah belum mengetahui pasti mengenai penyebab penularan wabah tersebut.

Saat berbicara dengan Karni Ilyas, Peneliti kesehatan ini menyatakan masyarakat harus siap diajak untuk hidup bersama corona.

"Datang ya datanglah, kena ya kenalah, nah kalau seperti itu. Cuma jangan sampai mati," ujarnya.

Untuk itu ia berharap sejumlah tenaga kesejatan kini lebih fokus untuk mencapai fatality rate 0 persen bbukan lagi antisipasi penyebarannya.

"Lah kan kita ndak tau itu dari mana. Outbreak terjadi, kita tidak tahu kenapa. Kita belum bisa stop itu. Jadi lebih baik fokuskan untuk tangani pasien agar pasien tidak meninggal," ujarnya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 10 Agustus 2021: Bentak Mama Rosa, Elsa Ngaku Tak Menyesal Bunuh Roy

Usulan Siti Fadilah Supari sepertinya didengar oleh pihak istana negara. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar semua pihak bisa siap beradaptasi dengan COVID-19 melalui strategi baru.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

“Bapak Presiden memberikan arahan bahwa ke depannya mungkin virus ini akan hidup cukup lama bersama kita. Jadi arahan Bapak Presiden, kita harus punya roadmap bagaimana ke depannya kalau virus ini hilangnya butuh waktu tahunan,” kata Budi di YouTube Setpres dikutip GALAMEDIA, Selasa, 10 Agustus 2021.

“Bagaimana prokes yang kita miliki bisa menjaga kita untuk tetap hidup normal menjalankan aktivitas ekonomi dengan kondisi yang lebih aman,” imbuh dia.

Terkait hal itu, Budi menerangkan telah disiapkan roadmap yang dituangkan ke sistem pengendalian protokol kesehatan digital. Pengendalian ini akan mengatur kehidupan masyarakat di tengah pandemi dari 6 sektor yakni perdagangan, kantor, transportasi, pariwisata, keagamaan, dan pendidikan.

“Atas arahan Pak Menko kami akan segera melakukan pilot project yang mengatur secara digital penerapan dari prokes di 6 aktivitas utama. Pertama adalah perdagangan. Bisa perdagangan modern seperti mal, atau departement store atau juga tradisional seperti pasar basah atau toko kelontong,” papar Budi.

“Kedua adalah kantor dan kawasan industri. Ketiga adalah transportasi baik darat, laut, udara. Keempat pariwisata, hotel, resto, atau event. Kelima keagamaan dan keenam pendidikan,” tambah dia.

Disebutkan, Presiden Jokowi berharap prokes yang mendampingi masyarakat bisa praktis digunakan sehari-hari. Semuanya akan terintegrasi dengan aplikasi Pedulilindungi.

Baca Juga: Luhut Binsar Isyarakat Pemakaian Masker Berlangsung Bertahun-tahun, Siti Fadilah Supari: Asal Jangan Mati

“Arahan beliau agar dipastikan prokes yang nanti akan mendampingi kehidupan kita ke depan itu bisa praktis. Bisa juga digital atau bisa berbasis information technology, atau bisa mengamankan kehidupan kita sehari-hari. Sudah diputuskan Presiden nanti akan menggunakan aplikasi Pedulilindungi sebagai dasar,” tandas dia.

Di sisi lain, ini bukan pertama kalinya Presiden Jokowi meminta masyarakat untuk hidup berdampingan dengan virus corona. Hal ini sudah beberapa kali disampaikan Jokowi, salah satunya saat COVID-19 mulai masuk ke Indonesia pada 2020.

"Informasi terakhir dari WHO yang saya terima, bahwa meskipun kurvanya sudah agak melandai atau nanti menjadi kurang, tapi virus ini tidak akan hilang," kata Jokowi saat itu.

"Artinya kita harus berdampingan hidup dengan COVID. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, berdamai dengan COVID. Sekali lagi, yang penting masyarakat produktif, aman, dan nyaman," tambahnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x