Kembali Tebar Pujian untuk Jokowi, Moeldoko: Presiden Sangat Terbuka, Tak Ambil Pusing dengan Kritik

- 19 Agustus 2021, 14:46 WIB
 Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. //Randhy Putra Nugraha/KSP

GALAMEDIA - Belum lama ini Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko memuji Presiden Joko Widodo sebagai sosok yang sangat terbuka terutama terkait kritik.

Hal itu disampaikan Moeldoko di kantor Staf Presiden, Jakarta pada Rabu, 18 Agustus 2021.

"Presiden sangat terbuka, tidak pernah ambil pusing dengan kritik,” ujar Moeldoko yang dilansir Galamedia dari Antara pada Kamis, 19 Agustus 2021.

Baca Juga: Anak Buah Prabowo Sebut Budaya Korea dan Amerika Jadi Masalah Serius, Fadli Zon: Kita Masih Sibuk Mural

Meski begitu, Moeldoko mengatakan sebagai orang Timur yang memiliki adat, kritik yang disampaikan harus dengan cara yang beradab.

“Kita orang Timur memiliki adat, jadi kalau mengkritik sesuatu ya beradab,” katanya.

Oleh karena itu, Moeldoko menegaskan pemerintah tidak antikritik selama kritik tersebut disampaikan dengan mengedepankan tata krama.

Baca Juga: Ridwan Kamil Serahkan Kadeudeuh kepada Atlet Jabar Peraih Medali Olimpiade Tokyo 2020

“Tata krama, ukuran-ukuran kultur kita itu supaya dikedepankan, bukan hanya selalu berbicara antikritik, antikritik. Cobalah lihat cara-cara mengkritiknya itu," jelasnya.

Di sisi lain, Moeldoko menilai banyak pihak yang justru menyamakan kritik dengan fitnah, padahal dua hal tersebut jelas sangat berbeda.

Selain itu, Moeldoko juga menyebut banyak pihak yang memprovokasi situasi jika ada kritik yang disampaikan pemerintah.

Baca Juga: Jokowi Kenakan Baju Adat Baduy, Guru Besar UGM: Bagus, yang Masalah Jika Membiarkan Hutan Adat untuk Oligarki

"Banyak tokoh-tokoh kita yang tidak memberi pendidikan kepada mereka-mereka itu, justru terlibat di dalamnya untuk memperkeruh situasi. Janganlah seperti itu," jelasnya.

Kendati demikian, Moeldoko mengingatkan presiden adalah orangtua bagi rakyat, sehingga seluruh rakyat harus bisa menghormatinya.

Oleh karena itu, Moeldoko meminta rakyat untuk tak lagi bertindak tanpa berpikir konsekuensinya, dan setelahnya hanya meminta maaf.

Baca Juga: Sebut Harga Tes PCR di Indonesia 10 kali Lipat dari India, Anggota DPR RI Ini Desak Jokowi Mundur

"Ini apa ini bangsa ini. Berbuat sesuatu, habis itu ada tindakan, minta maaf. Ini sungguh sangat tidak baik,” tuturnya.

“Mestinya, bangsa yang pandai adalah bangsa yang berpikir dulu sebelum bertindak sesuatu," tambahnya.

Ia juga meminta rakyat untuk tidak langsung menuding pihak kepolisian bersikap represif, jika ada aparat yang melakukan tindakan terhadap pihak-pihak yang diduga menyebarkan fitnah ataupun keributan.

"Jadi jangan terus dijustifikasi represiflah dan seterusnya. Ini kadang-kadang kita melihat hanya kulitnya, tidak memahami dalamnya," terangnya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x