"Ya kemudian dimasukan kembali ke tubuh orang yang diambil darahnya tersebut. Proses ini memakn waktu selama 8 hari," jelasnya.
Ketika disinggung proses tersebut sangat memakan waktu, Siti Fadilah menyatakan, proses itu justru lebih cepat dibandingkan vaksin konvensional.
"Memang di-jos-nya bisa lebih cepat vaksin konvensional. Tapi kan untuk menimbulkan antibodi, vaksin itu butuh lebih dari 30 hari. Kalau ini delapan hari sejak darah diambil," jelasnya.
Kemudian, lanjut dia, imunoterapi itu bisa digunakan pada virus jenis lain. "Kalau ada pandemi baru, ya tinggal ganti chalengger-nya tadi. Misal ada korban virus baru, ya tinggal ambil saja itu virusnya, dibuat jadi chalengger dan bisa dipakai ke Vaksin Nusantara ini," katanya.
Soal biaya Rp5 juta per orang untuk mendapatkan Vaksin Nusantara, Siti Fadilah menyatakan kabar tersebut tidak benar. "Kalau saya denger gratis," tandasnya.***