Pasokan Air Turun, Dirut PDAM Tirtawening: Kalau Gak Hujan dalam 1-2 Bulan Berbahaya

- 6 September 2021, 19:44 WIB
Dirut PDAM Tirtawening Sonny Salimi.
Dirut PDAM Tirtawening Sonny Salimi. /Zonapriangan.com/ Erfansyah

GALAMEDIA - Suplai air baku ke Intake Dago Bengkok mengalami penurunan, dari awalnya 550-600 liter perdetik menjadi 200-300 liter perdetik.

Hal ini pun berpengaruh kepada proses produksi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Badaksinga yang biasanya mampu mengolah rata-rata 1800 liter perdetik, saat ini hanya mampu mengolah 1300 liter perdetik.

Menurut Dirut Perumda Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi, IPA Badaksinga disuplai dari Cikalong sebanyak 1300 liter per detik dan sisanya dari Dago Bengkok.

Berdasarkan laporan, intake Cikalong yang pasokannya berasal dari Sungai Cisangkuy di Pangalengan, Situ Cipanunjang dan Cileunca masih ada airnya.

Baca Juga: Artis Cantik ini Akui Drama Kemunculan Saipul Jamil di TV Bikin Mual, Desta Mahendra Sentil Para Pengisi Acara

"Cipanunjang kedalamannya masih 11 meter dari kedalaman 22 meter, masih setengahnya terisi. Tapi kan itu 50 persen, kalau terus-terusan enggak hujan dalam satu dua bulan berbahaya (pada suplai air, red)," ujar Sonny, Senin, 6 September 2021.

Dikatakannya, pasokan air baku ke Badaksinga dari Cipanunjang masih lancar. Namun untuk mencapai debit 1800 liter perdetik, perlu adanya pasokan dari Dago Bengkok yang memanfaatkan buangan dari turbin PLN Dago Bengkok.

Namun, pasokan dari Dago Bengkok dalam beberapa hari kemarin terkendala.

"Saya enggak tahu ada kejadian apa, tapi pasokan kami terkendala, pasokannya kecil. Kami sudah perintahkan Kabag Produksi 1 untuk mencari tahu kenapa pasokan air dari Cikapundung (air baku untuk Intake Dago Bengkok) turun," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x