Sumber itu mengatakan kepada The Mirror, “Taliban dapat mengerahkan kekuatan besar atas penduduknya jika China memasang sistem pengawasan seperti yang ada di negaranya sendiri."
“Ini memiliki implikasi yang mengerikan bagi hak asasi manusia di Afghanistan, menciptakan suasana yang terus-menerus diawasi dan dipantau," ujarnya.
“Tidak seperti demokrasi Barat, tidak mungkin kontak Taliban di Beijing akan memiliki keraguan tentang hak asasi manusia.”
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 15 September 2021: Al Masih Belum Beri Kabar, Andin Merasa Ada yang Tak Beres
Meski begitu hingga saat ini belum ada komentar dari Beijing maupun kelompok Taliban belum mengenai tudingan tersebut.
Namun, China menjadi negara pertama yang didekati Taliban untuk berinvestasi di Afghanistan setelah pemerintah yang didukung Barat runtuh pada Agustus lalu.***