Waduh, Facebook Disebut Pilih Keuntungan Daripada Keamanan, Benarkah?

- 4 Oktober 2021, 20:15 WIB
Ilustrasi Facebook.
Ilustrasi Facebook. /Pixabay/

Dalam wawancara di acara “60 Menit” CBS itu Haugen menjelaskan bagaimana algoritma yang digunakan Facebook dapat memicu reaksi lebih banyak pada konten yang tampil di halaman beranda pengguna.

“Facebook telah menyadari bahwa jika mereka mengubah algoritma menjadi lebih aman, orang akan menghabiskan lebih sedikit waktu di situs, mereka akan mengeklik lebih sedikit iklan, mereka akan menghasilkan lebih sedikit uang,” jelasnya.

Wakil presiden kebijakan dan urusan global Facebook, Nick Clegg, dengan keras menolak pernyataan bahwa platformnya "beracun" untuk remaja setelah sidang kongres yang menegangkan di mana anggota parlemen AS mengecam perusahaan tersebut atas dampaknya terhadap kesehatan mental pengguna usia muda.

Baca Juga: Azis Syamsuddin Disebut Punya 'Pegangan' 8 Orang di KPK, Jubir Lembaga Antirasuah Angkat Bicara

The New York Times melaporkan pada Sabtu, 2 Oktober 2021 bahwa Clegg menulis memo dalam 1.500 kata kepada stafnya yang memperingatkan mereka tentang tuduhan “menyesatkan”.
Dalam memo tersebut, ia menulis bahwa perubahan sistem peringkat algoritmik pada satu platform media sosial tidak dapat menjelaskan polarisasi masyarakat yang lebih luas.

Dia juga membantah rangkaian laporan Wall Street Journal yang menyebutkan penelitian internal Facebook terkait dampak kesetahan mental terhadap remaja.

“Ini sama sekali tidak didukung oleh penelitian kami atau penelitian orang lain bahwa Instagram buruk atau beracun bagi semua remaja,” kata Clegg sambil menambahkan bahwa penelitian Facebook akan terus berlanjut.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x