GALAMEDIA - Pagelaran Thomas Cup 2020 sudah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu, dimana Indonesia menjadi juaranya.
Namun, walau Indonesia menjadi pemenang dalam ajang Thomas Cup 2020, bendera Merah Putih tidak bisa dikibarkan.
Hal itu dikarenakan terkait sanksi yang diterima Indonesia dari World Anti Doping Agency (WADA) pada LADI.
LADI sendiri dianggap belum patuh terhadap prosedur penanganan doping di tanah air. Salah satu sebabnya terkait pengambilan sampel atlet.
Menanggapi hal tersebut, bahkan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali diminta untuk mundur oleh publik.
Untuk menangani hal tersebut, tampaknya Menpora tak tinggal diam. Zainudin Amali diketahui membentuk tim akselerasi dan investigasi terkait sanksi dari WADA pada LADI.
Aksi tersebut pun lantas diapresiasi oleh Arif Rahman selaku Sekretaris Jenderal Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila.
Arif Zainudin pun menilai bahwa Menpora Amali harus bergerak cepat untuk memilah dan memilih isu terkait doping ini.
Walaupun secara teknis Menpora Amali tidak bisa bergerak secara langsung karena status WADA adalah lembaga independen.
“Pembentukan Tim Khusus Doping yang dibuat oleh Menpora untuk bisa segera mengakomodasi teguran WADA merupakan langkah taktis,” kata Arif dikutip Galamedia dari laman Kemenpora.
Tim yang diketuai Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari ini bertugas untuk segera menjawab surat sanksi dari WADA dan mengusahakan agar sanksi untuk Indonesia bisa dicabut.
Baca Juga: Kick Off Pukul 18.15 WIB, Berikut Link Live Streaming Persib vs PSS
Menurut Sekjen MPN tersebut, Menpora Zainudin Amali seharusnya tidak dikritik dalam kasus tersebut.
Lantaran, posisi Menpora Amali merupakan wakil pemerintah yang membuatnya tidak bisa melakukan intervensi pada WADA.
Namun, Arif Rahman pun memaklumi jika banyak pihak yang menggunakan isu tersebut sebagai amunisi untuk menjatuhkan Menpora Amali.
Padahal, dalam faktanya tim besutan Menpora Amali kini tengah menangani masalah tersebut.
Arif Rahman pun berharap Menpora Amali agar tetap tenang dan fokus dalam menghadapi kritik.
"Sebab, setiap jabatan ada ujiannya masing-masing," papar Arif Rahman.
Baca Juga: Korban Pinjol Ilegal Masih Depresi, TM: Mental Saya Jatuh
Arif Rahman menilai bahwa respon Menpora terhadap sanksi dari WADA ini merupakan langkah taktis yang wajib didukung seluruh komponen bangsa.
"Apalagi gelaran internasional Superbike di Mandalika sudah di depan mata. Maka sebaiknya sanksi WADA sudah bisa dicabut sebelum kegiatan tersebut," pungkasnya.***