Aktivis NU Kritisi Kebijakan Wajib Tes PCR Sebelum Naik Pesawat: Desakan yang Punya Bisnis PCR?

- 23 Oktober 2021, 14:53 WIB
Aktivis NU, Guntur Romli. /Instagram/@gunromli.
Aktivis NU, Guntur Romli. /Instagram/@gunromli. /

GALAMEDIA - Aktivis Nahdlatul Ulama (NU) Guntur Romli atau yang akrab disapa Gun Romli turut mengkritisi kebijakan aturan wajib tes PCR sebelum naik pesawat.

Gun Romli pun mempertanyakan mengapa kebijakan sebelumnya tiba-tiba diubah tanpa alasan yang transparan dan kuat.

Aktivis NU itu pun mempertanyakan apakah Antigen aslinya tidak valid atau stok PCR terlalu banyak dan mau expired.

Hal tersebut disampaikan Gun Romli melalui akun media sosial Twitter miliknya @GunRomli pada Sabtu, 23 Oktober 2021.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Bandung Rangkul ARSSI Dalam Seleksi FKRTL 2022

"Vaksin lengkap dgn swab antigen sbg screening kan uda bagus, tiba2 diubah jd PCR tanpa ngasi alasan yg transparan & kuat, knp dinaikkan jd PCR? Antigen tdk valid atau PCR kebanyakan stok mau exp?" tanya Gun Romli dikutip Galamedia.

Menanggapi perubahan kebijakan itu, Gun Romli kini menjadi curiga apakah kebijakan itu didesak oleh yang punya bisnis dan stok PCR melimpah tetapi sudah mau expired.

"Kritik dinaikkan syarat penerbangan meski sudah vaksin lengkap dr swab antigen ke PCR banyak didukung krn: 1. Alasannya tdk transparan & kuat 2. Harga PCR msh tinggi, sehingga muncul dugaan jangan2 ini desakan yg punya bisnis & stok PCR yg melimpah tp sudah mau exp," tegas Gun Romli.

Gun Romli pun mengatakan bahwa wajar jika masyarakat mempertanyakan kebijakan tersebut, lantaran tidak transparan.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x