Baca Juga: Resep Bolu Ketan Hitam Super Praktis, Cocok untuk Teman Minum Teh dan Ngopi Saat Santai
Helmi menyebutkan, sebenarnya untuk Kabupaten Garut semua wilayah rawan (bencana), karena Garut ini mau di utara, tengah, dan selatan itu adalah daerah pegunungan.
Namun tambah Helmi, yang biasanya curah hujan tinggi kemudian tanahnya labil adalah daerah selatan, makanya dalam tahun ke tahun pasti ada beberapa kejadian bencana di beberapa tempat.
"Bisa sampai 5, 7 bahkan 10 tempat yang longsor itu. Makanya harus lebih waspada lagi karena memang Garut ini semua berpotensi, tetapi yang paling besar itu daerah selatan," katanya.
Waspada Demam Berdarah
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Maskut Fariz, mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi penyakit demam berdarah memasuki pergantian musim dari kemarau ke musim hujan ini.
Baca Juga: Ketua MPR RI Setuju Andika Perkasa Jadi Panglima TNI, Ini Alasannya
Menurutnya, hal tersebut disebabkan karena ketika memasuki musim hujan tingkat perindukan nyamuk jenis aedes aegypty akan melonjak drastis.
Sebagaimana diketahui, terang Maskut, demam berdarah ini muncul karena salah satunya diakibatkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti.
Maskut menyebutkan, nyamuk akan berkembang biak sangat cepat karena di musim hujan ini genangan–genangan air akan banyak. Tak hanya genangan air saja, sampah yang dibuang sembarangan pun menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk ini.
"Alhamdulillah, untuk DBD masih stabil dan sudah normal. Dan untuk potensi penyakit lain seperti malaria kita sudah terbebas dari penyakit itu,” ujarnya.