'Berantem' Dengan Eks Penyidik KPK, Fahri Hamzah: Kenapa Saya Tidak Ditangkap?

- 9 November 2021, 20:13 WIB
Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah.
Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah. /Instagram @fahrihamzah/

GALAMEDIA - Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah terlibat debat sengit dengan mantan Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap, Selasa, 9 November 2021.

Hal itu bermula dari kritikan Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini kepada politisi PKS, Fahmi Alaydrus karena meminta maaf, yang menyindir keinginan Ketua DPR Puan Maharani menjadi calon presiden (capres) 2024 saat interupsinya diabaikan dalam Rapat Paripurna DPR pada Senin, 8 November 2021.

Fahri Hamzah menggaungkan tagar dan #OposisiPlangaPlongo dan #OposisiMemble lewat akun Twitter miliknya, @Fahrihamzah. Fahri menyatakan bahwa rakyat menggaji anggota DPR bukan untuk meminta maaf. Fahri kemudian menggemakan tagar #OposisiPenakut.

"Senayan itu tempat orang yang digaji rakyat untuk berantem. Bukan minta maaf....! #OposisiPenakut," cuit Fahri, Senin malam.

Baca Juga: Nama Erick Thohir Jadi Trending Topic, Publik Bela Menteri BUMN: Susah Jadi Orang Baik di Indonesia

Hal itu ternyata mengundang reaksi dari aktivis Antikorupsi, Yudi Purnomo Harahap. Ia pun mengunggah pemberintaan berjudul "Tok! Seluruh Fraksi di DPR Setuju Revisi UU KPK".

"Jaman @Fahrihamzah masih di DPR, waktu revisi UU KPK malah kompak, #jleb ha ha," cuit Yudi melalui akun @yudiharahap46, Selasa ini.

Satire dari Yudi pun langsung direspon mantan politisi PKS ini. Fahri menuding perjuangan memperbaiki KPK dirusak oleh sejumlah oknum.

"Perjuangan memperbaiki @KPK_RI itu panjang mas setelah dirusak oleh oknum2… #MintaMaafBuPuan," ujarnya.

Respons dari Fahri pun langsung dibantah Yudi. Menurutnya, oknum tersebut hanya ada dalam hati Fahri karena memiliki kepentingan pribadi.

"Ha ha oknum hanya ada dibatinmu saja bang, karena kepentingan pribadimu, itulah sebabnya sesekali berpikir positif untuk Indonesia, ho ho," ujarnya.

Fahri pun kembali mendebatnya. Ia menyatakan, kalau dirinya bersalah kenapa tidak ditangkap.

Baca Juga: Vaksin Nusantara Usai 6 Bulan Uji Klinis Fase II, Peneliti Utama: Kalau Lihat Efikasi Itu 97 Persen

"Kalau perbedaan kita adalah antara koruptor (saya) dan pejuang anti korupsi (anda) kenapa saya tidak ditangkap?," kata Fahri.

Yudi langsung meresponsnya. "Ha ha analogi macam apa ini...," tandasnya.

Tanggapan Yudi itu hingga dua jam belum juga dibalas Fahri.

Seperti diketahui, Fahri Hamzah sangat vokal dalam wacana pembubaran KPK saat Yudi masih aktif di lembaga antirasuah tersebut. Dalam penilaian Fahri, banyak keganjilan yang dilakukan KPK.

Meski begitu tak banyak pihak yang mendukung usulan Fahri Hamzah tersebut karena terkesan tidak populis.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah