Heboh Kerangkeng Rehab Pecandu Narkoba di Rumah Bupati Langkat, Ini Perbandingannya dengan Metode Rehab BNN

- 28 Januari 2022, 19:57 WIB
Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat yang digunakan untuk rehabilitasi pecandu narkoba. /PMJ News
Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat yang digunakan untuk rehabilitasi pecandu narkoba. /PMJ News /

GALAMEDIA - Kasus Bupati Langkat masih terus bergulir. Berbagai temuan KPK menghadirkan fakta-fakta tidak terduga dari kasus yang berawal dari OTT.

Fakta paling menggemparkan dari kasus Bupati Langkat adalah kerangkeng berisi manusia.

Kerangkeng manusia milik Bupati Langkat menuai kecaman dari berbagai pihak, di antaranya sutradara Angga Sasongko, dan Puan Maharani.  

Baca Juga: MV Merasa Indah Tiara Andini Tayang Hari Ini di YouTube, Ini Lirik Lengkapnya

Kabarnya kerangkeng di rumah Bupati Langkat digunakan sebagai bentuk pembinaan bagi para pecandu narkoba di Langkat.

Bupati nonaktif itu dikabarkan pula memiliki metode khusus untuk membina warga yang kecanduan narkoba.

Lalu, apa perbedaan rehabilitasi ala Bupati Langkat dengan yang diterapkan Badan Narkotika Nasional (BNN)?

Berikut penjelasannya yang Galamedia rangkum dari berbagai sumber:

Baca Juga: 4 Kedudukan Anak dalam Alquran, Salah-satunya Pelipur Hati

Metode Rehabilitas Ala Bupat Langkat  

Kerangkeng manusia yang disebut Terbit Rencana Perangin-angin adalah sebuah tempat pembinaan yang sudah dibangun sejak 10 tahun yang lalu.

Tempat yang dapat menampung sedikitnya 160 orang itu disediakan gratis olehnya bagi masyarakat langkat yang ingin punya anggota keluarga pecandu.

Tidak ada pungutan biaya bagi mereka yang ingin menyembuhkan para pecandu di sana.

Baca Juga: Buntut Unras Anarkis di Mapolda Jabar, Kapolres Tekan Pimpinan GMBI Sumedang Kooperatif

Menurut sang bupati, banyak warga yang mengantarkan sendiri anggota keluarga mereka untuk disembuhkan.

Dalam tayangan video yang diunggah pada Rabu, 26 Januari 2022, Terbit menjelaskan ia menempatkan mereka di kerangkeng tersebut selama tiga bulan.

Tujuannya untuk menghilangkan zat-zat di dalam tubuh para pencandung.

Baca Juga: Polres Garut Hentikan Proses Hukum Mantan Guru Pembakar SMPN 1 Cikelet

Setelah tiga bulan, Terbit membina mereka secara bertahap mengenai keagamaan, olahraga dan metode lainnya untuk membangkitkan kesadaran.

Para pecandu yang sudah sembuh diberi kesempatan untuk bekerja di ladang-ladang dan perkebunan milik bupati.

Metode rehabilitasi Ala BNN  

Sementara itu, BNN sebagai lembaga resmi negara terkait penyalahgunaan narkoba, punya metode lain yang lebih menyeluruh.

Tahapan awal rehabilitasi adalah proses detoksifikasi. Pecandu akan melalui berbagai screening kondisi mental dan fisik oleh dokter yang ditunjuk.

Baca Juga: Israel Terang-terangan Akui Indonesia dan Arab Saudi Sebagai Negara 'Incaran', Kenapa?

Dokter akan memutuskan obat apa yang tepat diberikan pada pecandu untuk mengurangi gejala sakau.

Tahap selanjutnya adalah program rehabilitasi di mana para pecandu menjalani program, seperti Therapeutic Communities, pendekatan keagamaan, 12 langkah dan lain-lainnya.

Lalu, pecandu akan mendapatkan binaan lanjutan berupa kegiatan yang sesuai dengan minat serta bakat masing-masing.

Baca Juga: Sebut Ajang Balas Dendam Jika Ahok Jadi Kepala IKN, RG: Mau Masuk Akal? Anies Pindah, Dia Terlibat dari Awal

Di tahap ini pecandu diizinkan untuk kembali ke kegiatan masing-masing, seperti sekolah atau tempat bekerja tapi masih dalam pengawasan BNN.

Seterusnya, pecandu akan dievaluasi dan terus akan mengikuti proses pemulihan sampai sembuh total.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x