Respons dari Ketua Perseketuan Dayak tersebut lantas turut disoroti oleh Ketum ProDEM, Iwan Sumule.
Melalui akun Twitter pribadinya @KetumProDEMnew, dirinya mengungkapkan bahwa seharusnya memberikan respon keras karena terjadi kerusakan hutan secara masif, yang menyebabkan banjir dan kebakaran hutan.
Baca Juga: Taeyeon SNSD Siap Comeback Solo Album di Hari Valentine
Lebih jauh, Iwan Sumule lantas menyatakan menuntut pencabutan konsesi lahan oligarki di Kalimantan.
"Respon keras mestinya pengrusakan hutan secara masif yang menyebabkan bencana banjir dan kebakaran hutan," ucap akun @KetumProDEMnew pada Kamis, 3 Februari 2022.
"Menuntut pencabutan konsesi lahan Oligarki," sambungnya.
Dalam unggahannya, dirinya juga menilai bahwa yang berbahaya itu perbedaan pendapatan, bukan pendapat, serta ketidakadilan sosial dan berkhianat terhadap amanat konstitusi.
"Yang berbahaya itu perbedaan pendapatan, bukan pendapat. Membuat ketakadilan sosial dan pengkhianatan terhadap amanat konstitusi," katanya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Unggul dalam Polling Pilpres Twitter Iwan Fals: Selamat Kang Anda Layak
Diketahui, Edy Mulyadi sempat menyampaikan pernyataan terkait Ibu Kota Negara (IKN) baru.