Bank Bjb Kian Mantap, Hari Pertama Perdagangan HMETD Tembus 75 Persen

- 11 Maret 2022, 13:08 WIB
Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi bersama Direktur Information Technology, Treasury & International Banking bank bjb Rio Lanasier dan Direktur Keuangan bank bjb Nia Kania dalam acara Live Talk Show di YouTube Channel Mirae Asset Sekuritas, Kamis, 10 Maret 2022./dok.bjb
Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi bersama Direktur Information Technology, Treasury & International Banking bank bjb Rio Lanasier dan Direktur Keuangan bank bjb Nia Kania dalam acara Live Talk Show di YouTube Channel Mirae Asset Sekuritas, Kamis, 10 Maret 2022./dok.bjb /

Dalam kesempatan tersebut, Yuddy Renaldi juga turut memaparkan capaian kinerja bisnis positif selama tahun 2021 berkat kolaborasi dan inovasi sehingga menatap dengan optimisme bisnis yang berkelanjutan di tahun 2022.

Yuddy mengatakan kinerja bisnis bank bjb selama tahun 2021 terus tumbuh dan terjaga dengan baik, dari sisi fundamental maupun rentabilitas. Laba sebelum pajak secara konsolidasi bank bjb tumbuh tercatat sebesar Rp 2,6 triliun.

"Dengan pertumbuhan interest income 21,6% yang diikuti oleh pertumbuhan fee based income 36,9% yang bersumber dari digital channel bank bjb yang juga tumbuh 42,4% year on year dengan pembentukan pencadangan yang lebih solid untuk kemperkuat balance sheet bank bjb," ujar Yuddy.

Lebih lanjut Yuddy menjelaskan total asset bank bjb tumbuh positif pada angka 12,4% atau sebesar Rp 158,4 triliun dan menjadi yang terbesar di antara Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia atau termasuk ke dalam 14 besar di Industri perbankan Nasional.

Dana Pihak Ketiga (DPK) bank bjb juga meningkat 14,3% menjadi sebesar Rp 121,6 triliun atau tumbuh di atas rata-rata industri perbankan yang hanya berada di level 12,2% (SPI OJK : Desember 2021), dengan biaya dana yang semakin efisien tercermin melalui cost of fund yang jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, kredit bank bjb juga terus tumbuh, selama tahun 2021 bank bjb mencatatkan pertumbuhan kredit pada level 7,4% atau tercatat Rp 102,2 triliun yang juga tumbuh di atas rata-rata industri perbankan yang hanya berada di level 5,2% (SPI OJK : Desember 2021), pertumbuhan kredit dimotori dari berbagai segmen mulai dari konsumer, korporasi dan komersial, UMKM, serta KPR. Begitu juga dengan NPL bisa terjaga di level 1,2% yang sangat baik jauh berada di bawah rata-rata industri perbankan.

Baca Juga: Menuju Bank Hybrid, Bank bjb Gandeng Entitas IT Berkelas

"Fee Based Income bank bjb naik, bersumber dari digital channel bank bjb yang tumbuh positif. Jumlah Merchant QRIS dan pengguna Mobile Apps terus meningkat," katanya.

Sementara itu, Direktur Information Technology, Treasury & International Banking bank bjb, Rio Lanasier yang juga turut hadir dalam live talk show tersebut turut menambahkan, pembangunan ekosistem digital itu merupakan komitmen yang segera terwujud.

Bahkan dalam waktu dekat menurut Rio, bank bjb akan segera meluncurkan super apps sebagai kekuatan baru menghadapi tantangan BPD dalam mengarungi era digital. "Targetnya bulan Mei akan kita luncurkan. Itu bertepatan dengan ultah ke-61 bank bjb," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x