Network
GALAMEDIA - BPJS Kesehatan terus melakukan berbagai inovasi untuk peningkatan mutu pelayanan terhadap peserta JKN-KIS. Hal ini yang dirasakan oleh Freddy Prihatman (45), peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri Kota Bandung.
Freddy adalah salah satu dari jutaan peserta JKN-KIS yang rutin ke rumah sakit minimal satu bulan sekali.
“Saya berobat pakai JKN-KIS itu sudah sekitar 4-5 tahun ke belakang karena adanya riwayat penyakit diabetes mellitus. Setiap satu bulan sekali pasti ke rumah sakit untuk kontrol gula darah dan mendapatkan insulin suntik,” ungkap Freddy, Rabu, 30 Maret 2022.
Sebagai peserta yang sudah lama memanfaatkan Program JKN-KIS, Freddy sangat merasakan peningkatan pelayanan dari tahun ke tahun melalui berbagai inovasi.
Baca Juga: Pemkot Cimahi Genjot Cakupan Vaksinasi Booster
Ia menuturkan, dulu ia pernah mengantre sedari pagi untuk ke poli rumah sakit. Akan tetapi, semenjak adanya sistem antrean online di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), ia tidak pusing lagi karena sudah ada kepastian dan kemudahan pelayanan kepada peserta.
“Setiap tahun saya merasakan kalau pelayanan terhadap peserta JKN-KIS semakin dimudahkan. Dulu, kalau ke rumah sakit saya harus antre dari pagi buta. Sekarang dengan mendaftar antrean online di aplikasi Mobile JKN, sangat memangkas waktu tunggu atau antrean. Saya sudah tahu akan dilayani oleh dokter siapa dan jam berapanya. Belum lagi sekarang sudah banyak penambahan apotek yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, jadi tidak perlu khawatir kekosongan obat,” ujarnya.
Baca Juga: GUNUNG MERAPI Alami 86 Kali Gempa Guguran, BPPTKG Ungkap Status Siaga
Selain harus cek laboratorium, Freddy membutuhkan setidaknya 7 pen insulin suntik dan 3 novorapid setiap bulan. Obat pun ia dapatkan secara lengkap tanpa kekurangan. Ia sangat merasakan manfaat Program JKN-KIS ini, pelayanan yang komprehensif melalui berbagai inovasi perbaikan.
