Network
GALAMEDIA - Berharap dapat bekerja di Malaysia dengan gaji tinggi sebesar RM 1.200 (Rp 4 juta) per bulan, YL (25) warga Cipeuteuy Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang, malah jadi korban penipuan calon tenaga kerja, karena memakai jasa penyalur tenaga kerja ilegal.
Pasalnya, alih-alih di berangkatkan ke Malaysia, dia justru dikirim ke sebuah ruko penampungan di Batam Provinsi Kepulauan Riau pada 29 Juni 2022.
Pada suatu kesempatan, di bawah penjagaan yang ketat di tempat tersebut, dia berhasil melarikan diri pada 2 Juli 2022.
Namun menurutnya, saat terlunta-lunta tak ada seorang pun yang mau membantu. Itu diduga karena orang-orang di sana takut oleh ancaman dari pihak penampungan (agensi).
Hingga pada akhirnya pada 3 Juli 2022 dia dipertemukan dengan orang baik, dan membantunya mengantar ke Polsek Batam Kota. "Di kantor Polisi itu, barulah saya bisa menelepon keluarga di kampung. Waktu itu, saya minta kepada ibu saya untuk minta bantuan ke ibu bupati (Susi Gantini istri Bupati Sumedang H.Dony Ahmad Munir," ungkap YL, Minggu 10 Juli 2022.
Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Timnas Indonesia U-19 vs Myanmar, Gratis Tinggal Klik
Sebut dia pengalaman pahit itu bermula karena tergiur buruk rayu Nur, calon tenaga kerja asal Garut.
"Dikesempatan ini, saya sangat berterima kasih kepada Ibu dan Bapak Bupati yang sudah membantu proses kepulauan saya ke Sumedang pada 5 Juli kemarin," ucapnya.
Karena lanjut YL, berkat bantuan dari istri bupati yang menghubungi pihak perlindungan perempuan yang ada di Batam, dia mendapat perhatian dan kemudahan.
