WHO Sebut Covid-19 Bisa Menular Lewat Udara, Ini Kata Dokter Indonesia

- 9 Juli 2020, 14:04 WIB
ILUSTRASI droplet yang keluar saat melakukan percakapan,*
ILUSTRASI droplet yang keluar saat melakukan percakapan,* // New York Times

GALAMEDIA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan adanya kemungkinan risiko penularan Covid-19 melalui udara atau airborne. Namun WHO menyebut masih membutuhkan peninjauan lebih lanjut.

Terkait hal itu, dokter divisi penyakit tropik dan infeksi, Departemen Penyakit Dalam FKUI/RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Adityo Susilo belum dapat menyatakan virus SARS CoV-2 bisa menular melalui udara.

Menurutnya, ada kondisi khusus yang memungkinkan virus SARS CoV-2 menular melalui udara.

Baca Juga: Erick Thohir Tak Yakin Vaksin Virus Corona Bisa Ditemukan Dalam Waktu Dekat Ini

"Untuk Covid-19, medis selalu mencoba mempelajari evidence di lapangan. WHO diawal (Covid-19 ditularkan) melalui droplet kemudian mengubah lagi, kalau pasien mengalami inkubasi dan lain-lain bisa berpotensi menjadi airborne," ujar dia dalam webinar, Kamis 9 Juli 2020.

"Jadi, harus ada kondisi khusus yang mengubah droplet ini berubah menjadi aerosol yang lebih kecil. Ada pendapat belakangan ini, Covid-19 bisa menular secara airborne, saya tetap mengikuti perkembangan jadi masih droplet," sambung Adityo.

Antara menulis, sebuah studi yang menunjukkan virus penyebab Covid-19 bisa bertahan di udara selama beberapa jam, namun WHO meluruskan kondisi ini terjadi pada pasien yang terinkubasi.

Baca Juga: Tahapan Penerimaan CPSN 2019 Dilanjutkan dengan Menerapkan Protokol Kesehatan

Adityo mengatakan, jika pada akhirnya WHO memastkan penularan Covid-19 melalui airborne, maka menjaga jarak sosial dan fisik sejauh dua meter tak lagi efektif.

"Logikanya kalau dikatakan airborne, ukuran droplet akan sangat kecil di bawah 5 mikrometer, faktor gravitasi tidak besar peranannya, dia bisa melayang-layang di udara. Kendalanya, sosial distancing yang semula dua meter menjadi lebih lebar," kata Adityo.

Jika Anda sudah menjaga jarak bahkan lebih dari dua meter, berada di ruangan yang sama dengan orang yang mungkin positif Covid-19, selama Anda berbagi sirkulasi udara yang sama, Anda berpotensi tertular penyakit yang sama.

Baca Juga: Sekjen Komisi Yudisial Positif Corona, Kantor Lockdown Hingga 15 Juli 2020

"Kalau airbone, (menjaga jarak) dua meter menjadi rancu, selama di satu ruangan sama, berbagi sirkulasi udara, Anda berpotensi tertular. Akan banyak perubahan kalau ini bisa menular secara airborne," kata Adityo.

Selain itu, penggunaan masker menjadi hal yang tidak bisa dinegosiasikan lagi.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x