Dedi pun meminta untuk membuat perjanjian. Sang sopir membayar dengan cara mencicil setiap bulan Rp100 ribu.
Untu membuat perjanjian, Dedi mengajak Tutun ke sebuah tempat. Dalam perjalanan, ia mengaku mengalami stroke ringan.
Meski begitu Tutun mengaku harus tetap bekerja karena harus membiaya hidup anak dan anak semata wayangnya.
Untuk itu ia mengaku tidak makan dari pagi sehingga baru bisa makan di sore hari.
“Ini Bapak ikhlas, ya, tentang ini ya nanti. Nanti setiap bulan saya ke tempat bapak,” kata Dedi.
Namun usai makan, Dedi mengembalikan uang Rp60 ribu yang tadi diserahkan sang sopir. Dia malah menambahi uang tersebut.
“Istirahat, ya, besok jangan nyetir dulu. Seminggu bapak jangan dulu kerja kan anak gak sekolah. Bekel itu untuk bapak makan sebulan,” ujar Dedi.
Baca Juga: Ngaku Sangat Cinta Polri, Ferdy Sambo Cabut Gugatan ke Jokowi dan Kapolri
Sang sopir menerima uang pemberian Kang Dedi. Dia mencium uang itu sambil mengucappkan terima kasih. Dia menahan air mata.
Namun Dedi berpesan agar mobil angkot itu diserahkan dulu ke saudaranya untuk diperbaiki. Karena kondisinya rusak parah dan membahayakan di jalan.