Harga Vaksin Virus Corona Berkisar Rp 72.000 - Rp 145.000

- 22 Juli 2020, 07:48 WIB
Ilustrasi vaksin virus Covid-19.
Ilustrasi vaksin virus Covid-19. /Antara/Reuters/Dado Ruvic/

GALAMEDIA - PT Bio Farma (Persero) mematok harga vaksin corona pada kisaran 5 - 10 dolar Amerika Serikat (AS) AS atau berkisar Rp 72.500 - 145.000 per dosisnya.

Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma Bambang Heriyanto menyatakan rentang harga tersebut masih bisa berubah. "Harga vaksin masih kami hitung, untuk perkiraan sementara estimasi 5-10 dolar AS," ujarnya, Selasa (22/7/2020) malam.

Saat ini, Bio Farma telah mendatangkan vaksin virus corona dari perusahaan asal China, Sinovac. Sebanyak 2.400 vaksin diterima oleh Bio Farma pada 19 Juli 2020 lalu.

Baca Juga: Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadingrat SE, Raja dari Cirebon Telah Wafat

Selanjutnya, Bio Farma akan melakukan uji klinis tahap ketiga pada vaksin penyakit covid-19 itu. Tahapan uji klinis itu dijadwalkan mulai pada Agustus mendatang dan berjalan selama enam bulan.

Jadi, proses uji klinis ditargetkan selesai pada Januari 2021 mendatang. Setelah uji klinis fase ketiga selesai dan memenuhi syarat, BUMN industri kesehatan itu akan mulai memproduksi vaksin.

"Tidak ada paten dalam kerja samanya," kata Bambang.

Baca Juga: AC Milan VS Sassuolo: Ibrahimovic Menggila, Milan Sodok ke Poisi Lima

Sebelumnya, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menargetkan dapat memproduksi vaksin virus corona pada kuartal I 2021 mendatang.

Sejalan dengan itu, Bio Farma mempersiapkan mempersiapkan fasilitas produksinya dengan kapasitas maksimal 250 juta dosis.

"Apabila uji klinis vaksin covid-19 tahap ketiga lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal I 2021 mendatang," tandasnya.

Baca Juga: Blackhawk Down di Kolombia, Belasan Personel Militer Hilang

Juru Bicara Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Wiku Adisasmito menyebut Indonesia tak hanya mendatangkan vaksin dari China untuk diuji klinis sehingga bisa diproduksi massa. Bahkan akan mendatangkan kandidat vaksin Covid-19 dari Inggris.

"Jadi kita juga ada yang dari Indonesia sendiri juga. Dan ada yang dari Inggris," ujar dia, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta.

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x