Network
GALAMEDIA- Disaat Pemerintah Kota Solo masih kekurangan pegawai, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, harus melepas sebanyak 35 orang aparatur sipil negara (ASN) di eselon 3 dan 4, meliputi tenaga staf dan guru yang mulai 1 Agustus 2020 memasuki masa pensiun. Para ASN tersebut menerima surat keputusan (SK) pensiun beserta kartu identitas pensiun (Karip), yang diserahkan Wali Kota Solo dalam upacara sederhana di Pendhapi Gedhe Balai Kota Solo, Rabu, 29 Juli 2020.
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan Dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Pemkot Solo, Nur Haryani, SE, MM, mengatakan, upacara penyerahan SK pensiun kali ini memang berbeda dari sebelumnya. Menurut dia, biasanya pelepasan ASN yang memasuki masa pensiun dilaksanakan pada upacara hari Senin, namun kali ini dilaksanakan secara sederhana di Pendapi Gedhe karena sedang dalam kondisi pandemi Covid 19.
Baca Juga: Siga Ucing Sumput, Sekelompok Pemuda Sering Lakukan Trek-trekan di Plaza Barat Komplek Pemkab
Wali Kota Solo dalam sambutan pelepasan pensiunan itu menyatakan, dalam. memasuki pensiun di masa pandemi Covid 19 ini para ASN pensiunan dituntut harus dapat menjalani kehidupan baru dengan pola pikir, sikap dan tingkah laku yang teratur.
"Sebagai pensiunan ASN, bapak dan ibu tidak boleh stres. Kalau sewaktu menjadi ASN aktif melayani masyarakat, nanti setelah menganggur dan tidak lagi bekerja tidak boleh takut. Hiduplah bersama masyarakat dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Selain itu juga tidak boleh marah yang bisa memicu penurunan kesehatan," ujarnya.
Baca Juga: Komitmen Lindungi Data Pelanggan, 3 Indonesia Kembali Dapatkan Sertifikasi ISO/IEC 27001:2013
Wali Kota Solo memberikan apresiasi terhadap kinerja dan pengabdian para ASN yang pensiun, karena telah melayani masyarakat dengan baik dan yang telah diberikan kepada Pemkot Solo.
"Apapun yang telah diberikan ASN kepada masyarakat dan Pemkot Solo, sangat besar manfaatnya. Mudah-mudahan, setelah ASN pensiun masih tetap produktif dalam melayani masyarakat, dengan memberikan ide, saran dan pertimbangan di lingkungan masing-masing," tandas Hadi Rudyatmo.
Baca Juga: Ini Motif Ibu dan Anak di Jakarta hingga Nekat Culik Balita
