ICC Keluarkan Surat Penangkapan Terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, Bisakah Putin Diadili, Simak Selengkap

- 18 Maret 2023, 21:13 WIB
Gedung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda, 31 Maret 2021.Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat penangkapan terhadap presiden Rusia Vladimir Putin/ANTARA/Reuters/Piroschka van de Wouw/as
Gedung Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda, 31 Maret 2021.Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat penangkapan terhadap presiden Rusia Vladimir Putin/ANTARA/Reuters/Piroschka van de Wouw/as /Reuters

GALAMEDIANEWS - Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, dengan dakwaan bertanggung jawab atas kejahatan perang yang dilakukan pasukan Rusia di Ukraina.

Menurut Karim Khan, jaksa penuntut ICC, dakwaan tersebut berfokus pada deportasi "setidaknya beberapa ratus anak" dari panti asuhan dan panti jompo di Ukraina. Banyak dari anak-anak tersebut diduga ditawarkan untuk diadopsi di Rusia.

"Kami tidak bisa membiarkan anak-anak diperlakukan sebagai rampasan perang," tegas Khan.

Pengadilan yang berbasis di Den Haag itu tidak memberikan rincian tentang bagaimana mereka akan menegakkan perintah tersebut.

Rusia pada umumnya tidak bekerja sama dengan ekstradisi internasional, bukan anggota penuh ICC dan tidak mengakui yurisdiksinya.

Baca Juga: Selebgram Muslimah Baca Basmalah Santap Babi, Gus Miftah Sebut Lina Mukherjee Telah Ejek Larangan Allah

Baca Juga: Prediksi Udinese vs AC Milan Minggu 19 Maret 2023

Rusia: Perintah ICC 'tidak ada artinya'

Kementerian Luar Negeri Rusia dengan cepat meremehkan perintah penangkapan tersebut. Juru bicara Maria Zakharova mengatakan bahwa keputusan tersebut "tidak memiliki arti bagi negara kami, bahkan dari sudut pandang hukum".

"Rusia bukan negara yang menandatangani Statuta Roma dari Mahkamah Pidana Internasional, dan juga tidak memiliki kewajiban apapun," katanya dalam sebuah pernyataan yang diposting di aplikasi perpesanan Telegram.

Kremlin mengatakan bahwa pihaknya tidak mengakui otoritas ICC, dan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa keputusan apapun yang diambil oleh pengadilan terhadap Rusia "tidak sah"

Bagaimana dengan Ukraina?

Para pejabat Ukraina menyambut baik berita ini. Presiden Volodymyr Zelensky memuji hal tersebut sebagai "keputusan bersejarah yang akan membawa tanggung jawab besar".

Andriy Yermak, kepala kantor kepresidenan Ukraina, menggambarkan perintah tersebut sebagai "awal yang baru".

Sedangkan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba juga memuji keputusan ICC, dengan menulis di Twitter bahwa "para penjahat internasional akan dimintai pertanggungjawaban atas penculikan anak dan kejahatan internasional lainnya".

 

Barat memuji ICC sebagai "sinyal penting".

Para pemimpin Barat juga memuji upaya ICC untuk mendakwa Putin. Presiden AS Joe Biden menyebut surat perintah penangkapan itu "sangat beralasan" dan menambahkan bahwa ini adalah "langkah yang sangat kuat".

Menteri Kehakiman Jerman Marco Buschmann juga menggambarkan tindakan ICC sebagai "isyarat tekad yang penting" dalam sebuah wawancara dengan jaringan surat kabar RND. "Siapapun yang menghasut perang berdarah seperti Putin harus mempertanggungjawabkannya di pengadilan," tambah Buschmann.

Kementerian Luar Negeri Perancis juga men-tweet bahwa "tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina, apapun statusnya, yang boleh lolos dari keadilan".

Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengungkapkan sentimen yang sama dan menekankan dukungan kuat mereka untuk rakyat Ukraina.***

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: Deutsche Welle


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x