Warga Gunungmasigit Harus Mengeluarkan Rp 70.000 untuk 500 Liter Air Bersih

- 10 Agustus 2020, 20:07 WIB
/dicky mawardi/

GALAMEDIA - Sebagian warga Desa Gunungmasigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat sudah membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pasalnya, sudah sebulan terakhir sumber mata air dan sumur mengalami kekeringan dampak dari musim kemarau.

"Bagi warga yang mampu bisa membeli air bersih. Mereka harus mengeluarkan uang Rp 70.000 untuk 500 liter air," kata Kepala Desa Gunungmasigit Tarkopa di Cipatat, Senin 10 Agustus 2020.

Air sebanyak 500 liter, lanjut Tarkopa, jika pemakaiannya irit cukup buat lima hari. Sementara bagi warga tidak mampu disumbang oleh warga yang mampu.

Ia mengungkapkan, baru dua RW yang sudah mengalami rawan air bersih. Jumlahnya sekitar 500 kepala keluarga (KK) yang tinggal di Kampung Cibuana RW 02 dan Kampung Cintakalsana RW 03.

Baca Juga: Yana : Pengajuan Relaksasi Tempat Hiburan Tidak Bisa secara Kolektif

"Ini baru satu bulan kemarau, entah kalau hujan masih belum turun sampai beberapa minggu ke depan, mungkin kondisinya bakal bertambah parah," ujarnya.

Biasanya, lanjut Tarkopa, bagi warga Gunungmasigit yang tinggal berbatasan dengan Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang terpaksa mengambil air ke desa tetangga. Sebab air sumur di Desa Ciburuy masih banyak yang terjaga debit airnya walaupun terjadi kemarau panjang.

"Kalau mau aman, buat sumur di Gunungmasigit harus memiliki kedalaman di atas 50 meter. Di bawah itu (50 meter,red), apalagi hanya belasan meter rawan kekeringan," kata Tarkopa.

Diakuinya, dampak kemarau tahun ini masih belum separah tahun lalu. Ketika itu, sekitar 2500 KK yang tersebar di 8 RW mengalami rawan air bersih.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x