"Dua varibel itu, yakni investasi dan konsumsi harus dipulihkan. Kedua sektor ini menyumbang besar pertumbuhan ekonomi Indonesia sebanyak 90 persen," ungkap dia dikutip dari wartaekonomi.co.id.
Pemerintah, ujarnya, juga akan terus menggunakan instrumen kebijakan yang dimiliki secara maksimal. Bahkan akan berupaya untuk berkoordinasi terkait kebijakan fiskal moneter.
Langkah tersebut guna menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Jadwal Acara INDOSIAR dan SCTV, 18 Agustus 2020: Tukul Arwana One Man Show Kembali Menghibur
Selain itu, juga bertujuan agar terciptanya stabilitas, terutama pada instrumen-instrumen penting seperti surat berharga negara, pasar saham, juga nilai tukar.
"Kita tetap hati-hati untuk membangun fundamental dan kembali kepada track pertumbuhan ekonomi yang sehat," pungkas Menkeu.***