Penjual Kerupuk Terharu Dagangannya Diborong Bupati Bandung, Kios Malah Direlokasi

- 10 Juni 2023, 08:59 WIB
Bendera Merah Putih setengah tiang dipasang oleh para pedagang Pasar Banjaran di Kabupaten Bandung, Kamis, 8 Juni 2023.
Bendera Merah Putih setengah tiang dipasang oleh para pedagang Pasar Banjaran di Kabupaten Bandung, Kamis, 8 Juni 2023. /Pikiran Rakyat/Deni Armansyah/

GALAMEDIANEWS - Rencana revitalisasi Pasar Banjaran oleh pihak swasta berujung kecewa bagi sejumlah pedagang. Tak terkecuali oleh Hajah Nia Kurniati (63). Selama dua malam ia kesulitan tertidur lantaran terus menerus memikirkan kelanjutan revitalisasi tersebut.

 

Tak hanya memikirkan nasib dirinya, Hajah Nia pun merasa khawatir akan nasib teman-teman berdagangnya, setelah Bupati Bandung Dadang Supriatna melakukan kunjungan ke Pasar Banjaran untuk memonitor langsung tempat relokasi kios pedagang.

Pada saat melakukan peninjauan ke Pasar Banjaran, Bupati Dadang sempat menyambangi kios milik Hajah Nia. Satu kilogram kerupuk diborong olehnya seharga Rp22.000, tetapi Hajah Nia bersedia jika memberikan kerupuknya sehaga Rp20.000 untuk orang nomor satu di Kabupaten Bandung, bahkan bila harus memberikan gratis pun tidak akan merasa keberatan.

"Saya juga mendoakan bupati sehabis sholat zuhur, sing janten ahli sorga, hatur nuhun SK (surat keputusan terkait revitalisasi pasar) dicabut. Har, ari pek teh dibukbak. Balik lagi ke pasar (setelah sholat), sudah dipasangi pagar seng (untuk menutupi kios pedagang)," ucap wanita 63 tahun itu.

Baca Juga: Pasar Caringin Kebakaran : Ini Sejarah Mengenal Pasar Tradisional yang Berbudaya

 

Respon Negatif diberikan oleh para pedagang atas relokasi kios Pasar Banjaran. Mereka memberikan alasan yang tak lain karena lapak kios miliknya dibangun dari kantong pribadi masing-masing. Semenjak tragedi kebakaran Pasar Banjaran tahun 2000 lalu, mereka secara gotong royong rela mengeluarkan modal untuk merenovasi kios yang hangus dilalap api, demi meneruskan mata pencaharian.

"Saya juga membangun sendiri kios (berukuran 3x3 meter) ini, setelah kebakaran pasar pada 2000 lalu. Pasar Banjaran memang sudah beberapa kali kebakaran, pedagang yang udunan buat membangun lagi," dikutip GalamediaNews dari Pikiran-Rakyat pada Rabu, 7 Juni 2023, di Pasar Banjaran.

Hajah Nia merasa kios baru tidak sebanding harganya dengan kios lama, mengingat keuntungan yang ia peroleh dari berjualan teh dan kerupuk di pasar sangat jauh untuk memenuhi besaran banderol kios baru.

Rasa kecewa diakui Hajah Nia terhadap Sang Bupati yang digadang-gadang akan membela kalangan pedagang, namun justru sebaliknya. Padahal ia dan pedagang lain sebelumnya memiliki nazar, akan menggelar syukuran jika revitalisasi itu gagal dilaksanakan, namun niat baik itu sirna seiring Pemkab Bandung tetap peneruskan proyek revitalisasi.

Baca Juga: Terkena ISU GRATIFIKASI, Ini Jawaban Bupati Bandung Dadang Supriatna Soal Revitalisasi Pasar Banjaran

 

Selama 20 tahun menjadi pedagang, wanita yang telah menjanda 18 tahun itu kerap kali menjadi tempat mengeluh bagi teman-teman seperjuangannya di pasar. Ia menceritakan, jika ada salah seorang temannya yang sakit-sakitan karena merasa terbebani akibat tidak sanggup membayar mahalnya kios baru, hingga akhirnya meninggal dunia.

Dalam 20 tahun kedepan rencananya Pasar Banjaran akan dibangun dan dikendalikan oleh pihak swasta PT. Bangun Niaga Perkasa. Senilai 125 miliar dijadikan anggaran rancangan investasi dan negoisasi kepada pedagang yang terkena dampak.

Di waktu yang bersamaan, Komisi B DPRD Kabupaten Bandung melakukan pertemuan dengan sejumlah pedagang Pasar Banjaran pada, Senin, 29 Mei 2023 di Soreang, tetapi hasilnya nihil. Akibatnya para pedagang lantas mendatangi fraksi-fraksi DPRD Kabupaten Bandung untuk meminta bantuan lebih lanjut.

DPRD memenuhi permintaan pedagang untuk bernegoisasi kepada Pemkab Bandung terkait penundaan revitalisasi Pasar Banjaran, hingga putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung Dikeluarkan.

Baca Juga: Polemik Revitalisasi Pasar Banjaran, Sebagian Besar Pedagang Setuju Ada Pembangunan

 

Namun, Pemkab Bandung tidak menggubris upaya negoisasai 7 fraksi DPRD Kabupaten Bandung, revitalisasi akan tetap dilakukan meski ditentang para pedagang Pasar Banjaran.***

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x