Terungkap! 2 Rudal Iran Hantam Pesawat Ukraina dengan Selisih Waktu 25 Detik

- 24 Agustus 2020, 06:43 WIB
Petugas berkumpul di lokasi jatuhnya pesawat Ukraina di Parand, wilayah barat daya Teheran, Rabu 8 Januari 2020 pagi waktu setempat. Pesawat berjenis Boeing 737-800 itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini, Teheran, Iran.(AFP/ROUHOLLAH VAHDATI)
Petugas berkumpul di lokasi jatuhnya pesawat Ukraina di Parand, wilayah barat daya Teheran, Rabu 8 Januari 2020 pagi waktu setempat. Pesawat berjenis Boeing 737-800 itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini, Teheran, Iran.(AFP/ROUHOLLAH VAHDATI) /

GALAMEDIA - Hasil penyelidikan terkait jatuhnya pesawat pesawat Boeing-737 milik maskapai penerbangan Ukraina akhirnya terungkap. Berdasarkan analisis kotak hitam, pesawat ditembak jatuh oleh dua rudal.

Fakta mencengangkan, dua rudal menghantam pesawat dengan selisih waktu 25 detik. Para penumpang masih selamat untuk beberapa waktu setelah dampak ledakan pertama, namun kemudian dihantam rudal kedua.

Seperti diketahui, pesawat itu membawa 176 orang penumpang dan jatuh di dekat Bandara International Teheran, Iran, Selasa, 8 Januari 2020 malam waktu setempat. Seluruh penumpang tewas.

Baca Juga: Bayern Munchen Juara Liga Champions Usai Taklukan PSG

Pengumuman tersebut disampaikan kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran. Ini menandai laporan resmi pertama mengenai isi suara kokpit dan rekaman data, yang pada Juli dikirim ke Prancis untuk dipecahkan sandinya.

Teheran mengakui, pihaknya tidak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraina pada Januari, di saat ketegangan dengan Amerika Serikat semakin meningkat.

"19 detik setelah rudal pertama menghantam pesawat, suara pilot di dalam kokpit, yang mengindikasikan bahwa para penumpang masih hidup. 25 detik kemudian rudal kedua menghantam pesawat," ungkap Touraj Dehghani-Zanganeh, yang dikutip stasiun TV.

Baca Juga: Empat Golongan Orang Ini Dipercaya Bisa Memperlambat Terjadinya Kiamat

Iran sedang dalam pembicaraan dengan Ukraina, Kanada, dan sejumlah negara lain yang warganegaranya menjadi penumpang pesawat nahas tersebut dan yang meminta investigasi penuh dalam insiden tersebut.

"Analisis data dari kotak hitam seharusnya tidak dipolitisasi," tambah Zanganeh.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x