Ngeri Nih, Persentase Positif Covid-19 di Jakarta Lebihi Standar yang Ditetapkan WHO

- 30 Agustus 2020, 19:11 WIB
Ilustrasi virus Corona (Covid-19)./Pixabay
Ilustrasi virus Corona (Covid-19)./Pixabay /

GALAMEDIA - Jumlah positif Covid-19 di DKI Jakarta pada Minggu, 30 Agustus 2020 kembali mencapai rekor tertinggi, yaitu 1.114 kasus. Angka itu melebihi data hari Sabtu, 29 Agustus 2020 sebanyak 888 kasus.

Dengan adanya pertambahan itu, "positivity rate" atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta kini mencapai 9,7 persen. Sebelumnya, angkanya ada di 8,9 persen.

Sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 6,3 persen dari sebelumnya 6,1 persen. Besaran angka ini sudah melewati standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO yakni tidak lebih dari 5 persen.

Baca Juga: Mahfud MD Nyatakan Bulan Depan Indonesia 99,9 Persen Mengalami Resesi

Pertambahan kasus baru sebanyak 1.114 ini, membuat total kasus paparan akibat virus corona di Jakarta menjadi 39.280 kasus. Angkanya bertambah signifikan dari sebelumnya sejumlah 38.166.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan, dari penambahan 1.114 kasus, sebanyak 385 di antaranya adalah akumulasi data selama tujuh hari sebelumnya yang baru dilaporkan.

Sebagian besar terpapar Covid-19 saat libur panjang akhir pekan (long weekend) pada rentang waktu 16-22 Agustus 2020.

Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, pertambahan kasus sebanyak 1.114 kasus ini juga paling tinggi di antara pertambahan kasus selama sepekan.

Baca Juga: Edo Kondologit Murka, Sebut Saudaranya Tewas Dianiaya Saat Diperiksa di Markas Polisi

Pada Sabtu, 29 Agustus 2020 sebanyak 888, pada Jumat, 28 Agustus 2020 816 kasus, pada Kamis 27 Agustus 2020 820 kasus dan pada Rabu 26 Agustus 2020 sebanyak 711 kasus.

Sedangkan pada Selasa 25 Agustus 2020 sebanyak 636 kasus, Senin 24 Agustus 2020 659 kasus dan pada Minggu 23 Agustus 2020 sebanyak 637 kasus.

Dwi menjelaskan, 70 persen kasus positif pada hari ini adalah kasus yang diambil spesimen pada 24 dan 25 Agustus 2020. Jika dihitung mundur, masa inkubasi tersering adalah enam hari.
​​​​​​​
Inkubasi adalah lama waktu dari virus masuk sampai dengan menimbulkan gejala. Lalu pasien mengakses pemeriksaan PCR 1-2 hari kemudian, maka periode penularan tertinggi terjadi pada 16-17 Agustus 2020.

Angka pengambilan spesimen pada 27 Agustus juga cukup tinggi dan perlu dipertimbangkan efek long weekend 2 minggu berturut-turut.

Baca Juga: Latihan Bersama Sambut Hari Jadi Inkanas Pengda Jabar

"Perlu adanya kewaspadaan dan usaha bersama, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, dalam melihat tren kenaikan kasus ini," kata dia.

Selain itu, untuk penambahan kasus baru hari ini, 57 persen atau sebanyak 630 kasus di antaranya adalah hasil tracing Puskesmas dengan melakukan pemeriksaan kepada kontak erat pasien positif.

Sedangkan dari active case finding yang dilakukan Puskesmas, ditemukan enam kasus baru. Kemudian dari passive case finding di RS dan klinik ditemukan sebanyak 478 kasus baru.

Tracing ratio di DKI Jakarta saat ini adalah enam. Artinya dari satu kasus positif, rata-rata enam orang kontak erat yang akan diperiksa/dites PCR.

Baca Juga: Artis Lucky Hakim Resmi Diusung Gerindra di Pilkada Indramayu

Kendati terdapat tren kenaikan pada kasus harian, namun tingkat kematian (case fatality rate/CFR) menurun. Hingga 30 Agustus 2020, CFR di DKI Jakarta adalah 3 persen.

Jumlah kasus aktif yang sempat mengalami kenaikan pada Juli dan awal Agustus, mulai menunjukkan pelandaian kembali dan penurunan, yakni hingga 30 Agustus 2020 sebanyak 7.960 orang.

"Hal tersebut diikuti dengan tingkat kesembuhan (recovery rate) yang terus meningkat, sebesar 76,7 persen," ujarnya dilansir Antara.

Hingga 29 Agustus 2020, berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, sudah ada 722.794 sampel (sebelumnya 716.853 sampel) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak Covid-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 54 laboratorium.

Pada 29 Agustus 2020 dilakukan tes PCR sebanyak 5.941 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 4.872 orang dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru.

Baca Juga: Logo RANS Milik Raffi Ahmad-Nagita Slavina Tercantum di Badan Pesawat Garuda Indonesia

Untuk jumlah orang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 51.148 orang atau sama dengan 4.804 per 1 juta penduduk per pekan (empat kali lipat di atas standar WHO).

Sedangkan untuk persentase kasus positif sepekan terakhir sebesar 9,7 persen dan persentase kasus positif secara total sebesar 6,3 persen.

Jumlah kasus aktif yang terpapar penyakit pneumonia akibat virus corona jenis baru di Jakarta saat ini, sebanyak 7.960 orang (bertambah 734 dari sebelumnya 7.226 orang) yang masih dirawat/isolasi.

Dari jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sebanyak 39.280 kasus, ada 30.134 orang dinyatakan telah sembuh (bertambah 366 dibanding hari sebelumnya 29.768 orang). Sedangkan 1.186 orang (bertambah 14 dibanding sebelumnya 1.172) meninggal dunia.

Dalam persentase, tingkat kesembuhan di Jakarta adalah 76,7 persen (sebelumnya 78 persen) dan tingkat kematian 3 persen (sebelumnya 4,3 persen).***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x