Network
"Selama ini kebijakan Beringin Center dalam Pemilu memang dekat dengan garis kebijakan PDIP. Saat PDIP mengusung Pasbalon Achmad Purnomo - Teguh Prakosa, Beringin Center memberi dukungan dan setelah ada rekomendasi dukungan ke Pasbalon Gibran - Teguh juga mendukung," tuturnya.
Munculnya isu masalah perpecahan, menurut perkiraan Lukas Suryantoro, menyusul pernyataan Beringin Center yang mewaspadai gerakan yang dinamakan arah Golput. Gerakan itu terkait dengan sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Solo, yang sampai saat ini tidak mengajukan Pasbalon Wali Kota dan tidak memberikan dukungan Pasbalon yang diusung partai lain.
Baca Juga: Ini Rahasia Hijab Voal Tidak Mudah Rusak dan Bisa Tegak Sepanjang Hari
"PKS sendiri tidak bisa mengajukan calon karena jumlah kursi di DPRD tidak cukup. Saat ini PKS bersikap abstain," jelasnya.
Kemungkinan munculnya gerakan Golput dalam Pilkada Kota Solo, lanjut Lukas, menguat dalam situasi pandemi berkepanjangan saat ini. Beringin Center melihat gejala, masyarakat takut datang ke TPS untuk memberikan suara, karena khawatir tertular Covid 19 lewat alat coblos.
Baca Juga: Inginkan Duet Supreme di Turin, Misi Sensasional Juventus Sandingkan Messi dan Ronaldo
"Ini sebenarnya yang kita khawatirkan, kalau itu terjadi pada pemungutan suara 9 Desember orang yang memberikan suara akan turun. Isu perpecahan muncul, setelah Beringin Center mengedukasi masyarakat dengan ajakan melawan gerakan Golput. Padahal, kita meyakinkan masyarakat bahwa penyelenggara Pemilu sudah mengantisipasi masalah kesehatan," sambungnya.***
