Kebijakan Perang Joe Biden Ditentang Oleh Para Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di Washington DC

- 6 November 2023, 14:51 WIB
Para penjunjuk rasa di Washington DC berkumpul pada hari Sabtu, 4 November 2023 untuk menuntut gencatan senjata di Gaza. / Reuters
Para penjunjuk rasa di Washington DC berkumpul pada hari Sabtu, 4 November 2023 untuk menuntut gencatan senjata di Gaza. / Reuters /



GALAMEDIANEWS – Para penjunjuk rasa di Washington DC berkumpul pada hari Sabtu, 4 November 2023 untuk menuntut gencatan senjata di Gaza. Para pengunjuk rasa yang berjumlah hampir ribuan tersebut menyerukan gencatan senjata kepada Israel sebab apa yang dilakukan oleh pihak Israel telah menewaskan ribuan orang. Bahkan dalam seruan tersebut, para pengunjuk rasa mengecam kebijakan Presiden Joe Biden terhadap perang tersebut.

Dilansir Galamedianews dari laman Reuters, para pengunjuk rasa membawa beberapa papan bertulisan “Palestinians Lives Matter,” “Let Gaza Live” “Their Bloods is in on your hands,”. Namun sayangnya para pemerintah terus bungkam bahkan seruan untuk segera menyeruan gencatan senjata pun diabaikan.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Malang yang Hits dan Instagramable, Cocok untuk Liburan Keluarga di Akhir Pekan

Pawai tersebut merupakan salah satu rencana protes warga Washington DC. Para aktivis pun menyebutkan bahwa pawai tersebut salah satu upaya untuk membebaskan Palestina. Selain itu para aktivis juga mengorganisir bus-bus ke ibu kota Amerika agar para demonstran dapat hadir di pawai ini.

“Apa yang kami inginkan dan kami tuntut sekarang adalah gencatan senjata,” ujar Mahdi Bray, salah satu nasional Aliansi Muslim Amerika.

Demonstrasi ini merupakan salah satu demonstrasi yang cukup besar sebagai bentuk dukungan pro-Palestina di Amerika Serikat, bahkan demonstrasi ini merupakan demonstrasi yang besar di Washington Dc dalam beberapa tahun terakhir.

Aksi massa dimulai dengan berkumpul di Freedom Plaza dekat Gedung Putih. Sebelum unjuk rasa berlangsung, para pengunjuk rasa mengheningkan cipta lalu mulai mengangkat poster besar dengan nama-nama warga Palestina yang terbunuh sejak pembalasan besar-besaran dari Israel.

Konflik antara Israel dan Palestina yang mengakar kembali pada tanggal 7 Oktober 2023 lalu, setidaknya menewaskan hampir 9000 orang. Bahkan 40persen diantaranya merupakan anak-anak. Usai serangan yang dilakukan oleh Hamas, Israel mulai menyerang Gaza dari darat, laut dan juga udara.

Akibat semakin meningkatkan kematian warga sipil di Gaza, hampir seluruh masyarakat di beberapa negara menyerukan agar segera melakukan gencatan senjata. Namun hingga saat ini seruan gencatan senjata masih terus diabaikan karena dianggap akan membuat Hamas untuk berkumpul kembali.

Baca Juga: Venezuela Kecam Israel, Warga Jalur Gaza Bertahan Hidup Hanya dengan Dua Potong Roti Per Hari

“Biden, Biden, kamu tidak bisa bersembunyi. Kamu ikut serta dalam genosida!,” teriak para pengujuk rasa pada hari Sabtu 4 November 2023.

Tidak hanya para warga Washington Dc, bahkan para pakar PBB pun menyerukan gencatan senjata kemanusiaan dan mengatakan bahwa waktu mereka (warga Palestina) akan segera habis. Ini adalah akibat dari genosida yang dilakukan oleh Israel.***

Editor: Ryan Pratama

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah