Israel Kembali Tembaki Ambulans di Jalur Gaza, Palang Merah Internasional Mengecam Israel

- 8 November 2023, 14:16 WIB
Warga Palestina memeriksa kerusakan setelah konvoi ambulans dihantam bom Israel, di pintu masuk rumah sakit Shifa di Jalur Gaza, 3 November 2023. /REUTERS/Mohammed Al-Masri
Warga Palestina memeriksa kerusakan setelah konvoi ambulans dihantam bom Israel, di pintu masuk rumah sakit Shifa di Jalur Gaza, 3 November 2023. /REUTERS/Mohammed Al-Masri /


GALAMEDIANEWS - Komite Internasional Palang Merah (ICRC) telah mengungkapkan keprihatinan mendalam dan kecaman atas serangan penjajah Israel terhadap konvoi kemanusiaannya di Jalur Gaza Palestina.

Konvoi tersebut terdiri dari lima truk dan dua kendaraan ICRC yang mengangkut persediaan medis penting dan menjadi target pada hari Selasa. Dua truk mengalami kerusakan dalam serangan tersebut, dan satu sopir mengalami luka ringan.

William Schomburg, kepala delegasi ICRC di Gaza, menekankan bahwa kondisi yang penuh ancaman seperti ini membuat tenaga kemanusiaan sulit untuk melaksanakan pekerjaan penting mereka. "Kami di sini untuk memberikan bantuan darurat kepada warga sipil yang membutuhkan. Memastikan bantuan penting dapat mencapai fasilitas medis adalah kewajiban hukum di bawah hukum kemanusiaan internasional," katanya.

Baca Juga: Respon Hamas Terhadap Rencana Israel untuk Keamanan Jalur Gaza Jangka Panjang yang Ditolak Mentah oleh AS

Meskipun telah ada seruan berulang untuk gencatan senjata kemanusiaan, pasukan Israel terus melancarkan kampanye bom intensif di seluruh Jalur Gaza yang terkepung. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan banyak korban dalam serangan Israel baru-baru ini di Deir al-Balah, yang terletak di tengah Gaza. Serangan udara Israel juga menargetkan area yang padat penduduk, termasuk perkemahan pengungsi di Shati dan Al-Maghazi, serta Khan Yunis, Al-Zaytoun, dan Al-Sabra. Yang patut dicatat, serangan udara juga menghantam Rumah Sakit Al-Shifa dan sekitar Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara.

Sejak dimulainya agresi Israel pada 7 Oktober, Jalur Gaza telah menghadapi krisis kemanusiaan yang parah. Kementerian Dalam Negeri Gaza melaporkan bahwa sekitar 900.000 warga tetap berada di provinsi Gaza dan Utara Gaza, dengan sedikit atau bahkan tidak ada bantuan kemanusiaan yang mencapai mereka.

Tindakan militer Israel telah menghasilkan dampak yang sangat merusak pada penduduk sipil, dengan lebih dari 10.328 orang tewas, termasuk 4.237 anak-anak, dan hampir 26.000 terluka. Laporan dari Kementerian Kesehatan Palestina dan organisasi internasional menyoroti bahwa sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

Meskipun penumpukan militer Israel di sekitar perbatasan Gaza dan infiltrasi sporadis di pinggiran Jalur yang terkepung, Perlawanan Palestina terus menahan serangan Israel.

Serangan udara Israel yang terus-menerus pada rumah-rumah warga di seluruh Gaza telah memperparah situasi kemanusiaan yang mendesak di wilayah tersebut, dengan laporan mengenai pembantaian baru di seluruh enklave tersebut.

Gaza telah berada di bawah pengepungan militer ketat Israel sejak tahun 2007, setelah pemilihan demokratis di Palestina yang diduduki, yang ditempati oleh Tel Aviv dan Washington.

Baca Juga: Israel Sebut Gaza Terkepung, Terowongan Bawah Tanah HAMAS Siap Dihancurkan

Kecaman ICRC terhadap serangan terhadap konvoi kemanusiaannya menegaskan perlunya gencatan senjata dan penyelesaian diplomatik terhadap konflik Israel-Palestina, serta upaya untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang berlangsung di Gaza. Situasi ini menyoroti perlunya intervensi internasional dan upaya berkelanjutan untuk membawa stabilitas dan keamanan ke wilayah tersebut.***

Editor: Ryan Pratama

Sumber: Palestine Chronicle Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x