GALAMEDIANEWS - Dalam perkembangan terbaru negosiasi antara Zionis Israel dan Palestina mengenai kemungkinan pertukaran tawanan perang, pejabat Zionis Israel telah menyatakan, belum ada kesepakatan akhir yang dicapai karena diskusi terus berkembang.
Saluran televisi Israel Channel 13 mengutip para pejabat ini, menekankan minat Israel dalam sebuah kesepakatan komprehensif dan kesiapan untuk membayar harga yang diperlukan, meskipun detailnya masih belum terpecahkan.
Negosiasi yang sedang berlangsung ini terjadi di tengah serangan berkelanjutan Israel terhadap Jalur Gaza, yang semakin rumit dengan pengumuman terbaru dari juru bicara Al-Qassam Brigades, Abu Ubaida.
Juru bicara tersebut menyatakan kematian yang menyedihkan dari seorang tawanan wanita dan seorang prajurit yang ditawan akibat serangan udara Israel, meningkatkan ketegangan selama pembicaraan ini.
Wakil-wakil Palestina, termasuk Abu Ubaida, telah menyuarakan tantangan yang dihadapi dalam memastikan pelepasan tawanan dari pertempuran "Al-Aqsa Flood", dengan mengacu pada pelepasan 12 individu yang gagal.
Selain itu, laporan-laporan menyoroti kesiapan dari pihak perlawanan untuk melepaskan Hanan Kastir dan Yaagil Yaakoub atas alasan kemanusiaan dan kesehatan.
Baca Juga: Kekacauan Konser Bring Me The Horizon Dipicu Akibat Mendadak Berhenti dan Dibubarkan
Negosiasi juga menarik perhatian terhadap keterlibatan mediator, terutama perwakilan Qatar yang terlibat dengan Hamas, serta pembicaraan yang melibatkan pejabat intelijen Israel dan Amerika. Namun, hasil dari percakapan ini tetap tidak jelas, dengan keterlibatan CIA yang ditekankan oleh komentator urusan politik Yaron Abraham di saluran televisi Israel Channel 12.
Sebuah gencatan senjata yang diusulkan, yang berpotensi melibatkan pelepasan tawanan perang Israel, wanita, anak-anak, dan warga ganda non-militer sebagai imbalan atas pelepasan wanita dan anak Palestina, diungkapkan oleh sumber di Al-Mayadeen.