Bukan Tornado, Begini Kata Peniliti Senior BRIN Soal Angin Puting Beliung di Rancaekek - Sumedang

- 23 Februari 2024, 20:30 WIB
Angin puting beliung di Rancaekek Kabupaten Bandung. Berikut cara menghindari angin puting beliung. / tangkapan layar IG PRFM
Angin puting beliung di Rancaekek Kabupaten Bandung. Berikut cara menghindari angin puting beliung. / tangkapan layar IG PRFM /

GALAMEDIANEWS - Angin puting beliung yang menghancurkan beberapa bangunan di wilayah Rancaekek Kabupaten Bandung bukan merupakan angin Tornado.

Hal itu diungkapkan oleh Peniliti ahli utama pusat riset iklim dan atmosfer BRIN. Prof. Eddy Hermawan saat ditemui di Kantor kawasan Sains dan BRIN Prof Samaun Sadikin Bandung pada Jumat, 23 Februari 2024.

Eddy menyebut kejadian fenomena angin kencang atau puting beliung yang menghancurkan bangunan di Rancaekek Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang Jawa Barat bukan termasuk bagian dari angin Tornado.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat: Angin Tornado atau Angin Puting Beliung

"Angin tornado merupakan angin yang memiliki kecepatan 120 kilometer per-jam dan untuk fenomena di Kabupaten Bandung dan Sumedang itu bukan angin tornado,"ujar Prof Eddy Hermawan.

Menurut Eddy, angin tornado memiliki beberapa syarat yang salah satunya adalah menggunakan besaran atau disebut sebagai MPA menggunakan fujhita. Bahkan, minimal untuk kategori tornado itu F1 yang artinya setara dengan 120 kilometer perjam.

"Apakah besaran pusaran yang ada fenomena kemarin itu sudah melampaui. Bila mana masih jauh dan saya dengar 54 atau 56 kilometer per jam, maka ini belum bisa dikategorikan sebagai tornado,"ucapnya.

Baca Juga: Perbedaan Angin Puting Beliung dan Tornado, Simak juga Imbauan dari BMKG

Dijelaskan Eddy, bahwa adanya alasan lain terkait fenomena kejadian angin puting beliung yang terjadi di Rancaekek dan Sumedang.

"Kemarin itu bukan bagian dari tornado apalagi dikaitkan yang pertama kali di Indonesia, "tuturnya.

Alasan kedua dari segi sains, Eddy menjelaskan, biasanya dibangkitkan melalui awan-awan chibi. Namun, angin puting beliung yang terjadi di wilayah Rancaekek - Sumedang hanya dibangkitkan oleh 1 atau 2 awan chibi yang tidak termasuk dalam kategori sebagai angin tornado.

"Jika betul tornado menimpa Indonesia maka akan mengakibatkan kerusakan sangat besar," katanya.

Baca Juga: 7 Penyebab Terjadinya Fenomena Alam Angin Puting Beliung, Cuaca Ekstrem Menjadi Penyebab Utama

Alasan ketiga, Eddy menyampaikan, ketika angin pusaran itu bergerak dengan kecepatan tinggi ada beberapa lokasi kawasan yang dilalui, artinya banyak lokasi yang akan menjadi korban. Sebab, hanya berjarak 5 atau 6 kilometer.

"Alhasil, kami menilai fenomena Kemarin masih dikategorikan angin puting beliung bukan kategori tornado," ucapnya.

Oleh karenanya, Eddy menegaskan, pihaknya membandingkan kejadian di Amerika Serikat terkait tornado. Pasalnya karena negara tersebut memilih chibi yang lebih besar dan ditambah berhadapan langsung dengan lautan bebas.

"Yang jelas tornado di Amerika itu terjadi karena memang dibangkitkan dari awan-awan cibi besar dan berhadapan langsung dengan lautan bebas dan juga durasinya panjang yang berikutnya adalah impact atau dampak yang ditimbulkan sangat dahsyat,"katanya menandaskan. ***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x