GALAMEDIANEWS – Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy mengatakan Indonesia akan mengimpor beras dari Thailand jika produksi dalam negeri kurang.
Hal ini dikatakannya untuk menanggulangi harga bahan beras yang tinggi, bukan karena faktor permintaan yang tinggi menjelang dan selama bulan Ramadhan saja, melainkan karena dampak El Nino yang menyebabkan waktu tanam padi petani menjadi mundur.
Baca Juga: Balenciaga Jual Gelang Berbentuk Lakban dengan Harga Lebih dari Rp 50 juta !
Bahkan, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan pada bulan Januari – Februari 2024, Indonesia telah mengimpor beras sebesar 880.820 ton. Dengan angka nominal menembus USD 564,61 juta atau setara Rp 8,8 triliun.
Amalia menambahkan, jika dilihat dari sumber impor, negara pemasok beras paling tinggi ke Indonesia adalah Thailand, kemudian diikuti Pakistan dan Myanmar.
Mengapa Indonesia sebagai negara agraris penghasil beras harus mengimpor beras dari negara lain?
Menanggapi pernyataan ini, Sarwo Edhy mengatakan bahwa langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kurangnya pasokan beras dalam negeri, akibat gangguan cuaca El Nino yang menyebabkan penurunan produksi pangan dan gagal panen.
“Tentunya melalui rakornas dan ratas, dengan persetujuan Presiden dan Menteri,” ujarnya memberi penjelasan lanjutan.