Anies Baswedan dan Cak Imin Akan Gugat Putusan Hasil KPU ke MK, Ungkap Kecurangan dan Penyimpangan

- 21 Maret 2024, 06:30 WIB
Anies Baswedan dan Cak Imin akan gugat putusan hasil KPU ke MK/Tangkapan layar gambar pernyataan Anies Baswedan dan Cak Imin
Anies Baswedan dan Cak Imin akan gugat putusan hasil KPU ke MK/Tangkapan layar gambar pernyataan Anies Baswedan dan Cak Imin /X/@aniesbaswedan/

Ari Yusuf Amir dipercaya untuk membawa kasus tersebut kepada Mahkamah Konstitusi, dengan didukung oleh tim hukum Timnas Amin. Timnas Amin diketahui dibawah kepemimpinan Muhammad Syaugi akan senantiasa mengawal dan mendukung langkah tersebut. Pasangan Amin pun meminta para relawan, dan pendukung untuk mendukung sepenuhnya proses perjuangan di jalan konstitusional.

Dengan komitmen menjaga etika demokrasi, dengan suasana yang damai dan penuh dengan persatuan. Anies Baswedan menyoroti bahwa kepemimpinan yang lahir dari proses yang ternodai, akan melahirkan rezim yang penuh dengan ketidak adilan. Anies beralasan bahwa ketika melihat ketidaknormalan atau penyimpangan, maka bukan ditanggapi dengan emosi atau tekanan terhadap publik.

Baca Juga: Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Nasional Pilpres, DPR, dan DPD Sudah Selesai!

Namun langkah untuk mengumpulkan sinyalemen dengan bukti-bukti, untuk kemudian dibawa ke depan hakim. Anies mengungkapkan bahwa sejak awal tidak akan mengambil langkah gegabah, meskipun sejak awal ditemui banyak ketidaknormalan dan penyimpangan. Dengan hal yang dilakukannya bertujuan agar negeri lebih aman dan matang, dalam berdemokrasi dan bernegara.

Langkah Anies dan Cak Imin Gugat Putusan KPU ke MK, Berpeluang Kecil dan Banyak Pihak yang Menjegalnya

Dalam proses yang diambilnya, Anies Baswedan percaya bahwa akan ada yang berusaha untuk merendahkan usaha konstitusionalnya. Akan ada pihak-pihak yang akan mendegradasi usaha untuk menggugat putusan KPU di MK. Seakan-akan hal tersebut adalah sikap penyangkalan, dan tidak menerima kekalahan.

Pasangan Amin menegaskan bahwa tidak akan membiarkan penyimpangan atas demokrasi, dibiarkan berlalu tidak ada penentang. Bahkan tidak ingin hasil tersebut menjadi preseden yang buruk, bagi generasi yang mendatang.

“Jangan ada pembiaran bila penyimpangan pelanggaran dibiarkan, dia menjadi kebiasaan. Bila kebiasaan dibiarkan, dia menjadi budaya,” ucap Anies.

Anies Baswedan tidak ingin budaya demokrasi yang dibentuk di Indonesia, penuh dengan ketidaknormalan. Dengan tujuan itulah maka pasangan Amin ingin membentuk demokrasi, yang penuh dengan kewarasan dan adab. Dengan langkah gugatan tersebut ditujukan agar pengalaman ketidaknormalan ini, tidak menular ke pemilihan-pemilihan berikutnya.

Meskipun peluang untuk mendapatkan keadilan tersebut amat kecil, bahkan berbagai pihak mengatakan lembaga-lembaga tersebut telah terkooptasi.

Halaman:

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: X @aniesbaswedan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x