Pada saat itu, harga kain batik sangat mahal karena dipengaruhi oleh kain mori dan obat pewarna yang langka karena jalur perdagangan terputus karena dampak perang dunia II.
Warna yang lebih gelap biasanya dipakai di bagian luar pada pagi dan siang, sedangkan warna pastel dipakai pada acara malam hari. Pola Pagi-Sore menggambarkan suasana saat itu di mana kain sangat terbatas sehingga pembatik memiliki banyak waktu untuk mengerjakan selembar kain dengan ragam hias yang padat.
Baca Juga: Keren, Produsen Mobil Indonesia Ekspor Mazda ke Jepang