Heboh Fenomena Lintang Kemukus di Langit Jawa, Dipercaya Sebagai Hantu Pembawa Maut

- 11 Oktober 2020, 23:38 WIB
Tangkapan layar heboh Lintang Kemukus muncul di Langit Jawa pada Sabtu malam 10 Oktober 2020.*
Tangkapan layar heboh Lintang Kemukus muncul di Langit Jawa pada Sabtu malam 10 Oktober 2020.* /Instagram @ndorobeii

Dikutip dari Historia.id, Lintang Kemukus dipercaya sebagai hantu pembawa maut berwujud bola arwah. Terkadang ia muncul sebagai rombongan prajurit ganas yang bisa membunuh manusia ketika mereka tertidur.

Hantu bernama Lampor itu kerap menimbulkan suara gaduh. Suaranya berasal dari iringan kereta kuda dan derap kaki pasukan. Seperti ditulis isubogor.pikiran-rakyat.com dalam artikel berjudul "Fenomena Lintang Kemukus Muncul di Langit Jawa, Antara Mitos dan Tetengger Pagebluk".

Beberapa masyarakat Jawa mempercayai kalau mereka adalah pasukan Nyi Roro Kidul yang tengah bergerak dari Laut Selatan ke Gunung Merapi atau Keraton Yogyakarta.

Baca Juga: Ancol Mulai Dibuka untuk Warga dari Luar DKI Jakarta Usai Pencabutan Status PSBB

Sementara masyarakat di Jawa Timur percaya kalau Lampor muncul bersamaan dengan wabah penyakit. Lampor mencari korbannya seringkali di bulan Sapar pada malam hari.

Arkeolog yang mengajar sejarah di Universitas Negeri Malang, Dwi Cahyono, mengatakan, isu setan Lampor semacam itu marak di Jawa Tengah dan Timur sampai pada 1960-an. Lambat laun cerita itu menghilang.

Desas-desus seputar Lampor kemungkinan muncul manakala banyak terjadi wabah penyakit pada masa lampau. Jika ia datang orang bisa mati dalam tidurnya.

"Wabah penyakit dalam konsepsi lama direlasikan dengan peristiwa mistis, seperti pada hantu Lampor," kata Dwi kepada Historia.

Terkadang dalam percakapan, kata lampor disandingkan dengan kata pagebluk, menjadi pagebluk lampor.

Lampor secara harfiah berasal dari kata Jawa Kuna, lampur. Artinya mengembara atau bepergian. Sementara pagebluk adalah istilah Jawa untuk menyebut wabah penyakit.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah