Baca Juga: Masyarakat Sumatera Barat Kurang Simpati, Pengaruh PDIP Terlalu Dominan di Pemerintahan Jokowi
Istilah pagebluk lampor kemudian memberi penegasan kalau pada masa lalu mungkin pernah terjadi pagebluk yang dahsyat dampaknya.
Sementara itu, menurut Bani Sudardi, dosen Jurusan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta, dalam "Konsep Pengobatan Tradisional Menurut Primbon Jawa", terbit di jurnal Humaniora Vol. 14/2002, orang Jawa percaya kemungkinan mereka sakit bergantung pada kualitas hubunganya dengan lingkungan.
Mereka yakin bahwa manusia adalah bagian tak terpisahkan dari suatu tatanan kosmis.
Itu mengapa, sebagaimana menurut sejarawan Denys Lombard dalam Nusa Jawa III: Warisan Kerajaan Konsentris, ritual-ritual pedesaan seperti oleh masyarakat Tengger tadi, banyak dilakuan demi menjaga keserasian semesta.
Baca Juga: Instagram Ridwan Kamil Digeruduk Gara-gara Omnibus Law, Kali Ini Warganet Dibikin Ngakak
Antara desa dan kosmos harus seimbang agar kehidupan tak bergoyang. Sementara wabah penyakit yang menimpa manusia ataupun binatang adalah pertanda tentang adanya kekacauan di mikrokosmos.
Adapun kemunculan lintang kemukus merupakan pertanda adanya krisis pada makrokosmosnya.
"Komet itu kan penyimpangan. Dalam kondisi normal komet akan tetap di garis orbitnya. Ini seringkali dipercayai akan diikuti dengan penyimpangan mikrokosmos, pagebluk,” jelas Dwi. (Penulis: Iyud Walhadi)***