Cerita Ayu Dibalik Isolasi Mandiri dan Protokol Kesehatan

- 17 Oktober 2020, 10:10 WIB
Potret Ayu dan keluarga saat berlibur. (istimewa)
Potret Ayu dan keluarga saat berlibur. (istimewa) /

GALAMEDIA - Langit terasa mau runtuh dan dunia pun seolah mendadak gelap. Itu yang dirasakan Rahayu Widyastuti begitu dinyatakan positif terpapar Covid-19.

Hasil itu keluar berdasarkan pemeriksaan swab test dari Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Jawa Barat, medio Juli lalu. Seketika itu, perempuan yang biasa disapa Ayu ini merasa lemas dan sedih bersatu sehingga untuk berjalan pun susah.

Terlebih saat tiga anggota keluarganya, yakni Sukrisno (suami) dan dua anaknya Annisa Fadhilah dan Naila Dwi Syazwina setelah ditracing dan di tes usap dinyatakan positif terpapar Covid-19. Kecuali anak yang bungsu, Tubagus Barra Setyoaji setelah di tes usap hasilnya negatif.

Baca Juga: China Bakal Prioritaskan Vaksin Covid-19 untuk Masyarakat ASEAN

Menjadi kluster keluarga awalnya sangat berat diterima Ayu bersama keluarga. Namun dukungan dari keluarga besar, masyarakat sekitar (lingkungan Perumahan Istana Kawaluyaan RW 04 Kelurahan Jatisari, Kecamatan Buahbatu, Kota Banfung) dan teman-teman sejawat membuat Ayu dan keluarga tetap semangat melaksanakan isolasi mandiri.

Kejenuhan dan merasa hidup sendiri sangat terasa oleh Ayu selama 14 hari. Bayangkan saja, dalam satu keluarga ada empat orang terpapar positif Covid-19. Namun mereka tidak pernah bertegur sapa dan hidup mandiri (isolasi) di kamar masing-masing.

"Kebayang saja kang, 14 hari masing-masing diam di kamar. Kalau pun keluar untuk keperluan pribadi harus diatur atau antre agar tidak saling bertemu," ujar Ayu.

Baca Juga: Wabup Bandung Barat Jalani Uji Klinis Vaksin Covid-19

"Semua itu harus kami lakukan dengan ikhlas demi kesembuhan bersama. Sementara anak yang bungsu dititipkan di neneknya, hingga situasi benar-benar sehat," ceritanya mengawali pengalamannya melaksanakan isolasi mandiri di rumahnya kepada Galamedia, Sabtu 17 Oktober 2020.

Berbagai kegiatan dilakukan Ayu maupun anggota keluarga lainnya secara mandiri demi menjaga imun disamping asupan makanan dan gizi.

"Saya lebih sering menyikat kamar mandi dan ruangan kamar hingga berjemur. Karena bagaimanapun, saya harus tetap gerak dan ada peregangan agar imun saya tetap terjaga," katanya.

Tak banyak kegiatan lain yang dilakukan Ayu dan keluarga selain menjalankan ibadah setiap hari, berdoa mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa.

Baca Juga: Covid-19 Sebabkan Pria Ini Alami Gangguan Pendengaran Permanen

"Merenung dan ikhlas menerima ujian yang diberikan Allah pada saya dan keluarga, mungkin itu kata yang tepat. Bagaimana pun kita harus ikhlas apapun yang diberikan Allah, mau cobaa, ujian atau rezeki," katanya.

Sebagai seorang ibu, Ayu berusaha untuk meyakinkan kedua anak perempuan dan suaminya bahwa penyakit ini bisa disembuhkan. Asalkan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan ketat sesuai anjuran pemerintah. Terlebih dua anak perempuannya yang sudah mulai merasa jenuh dan menangi setiap hari.

"Sekali pun saya sama-sama terpapar positif Covid-19, saya sebagai ibu ingin menunjukan kepada kedua anak saya dan suami, bahwa saya tetap semangat menyambut masa depan, salah satunya ya optimis bahwa saya bisa sehat kembali," terangnya.

Apa yang dilakukan Ayu ternyata berhasil. Setelah beberapa hari keluarga tersebut dinyatakan positif Covid-19 namun setelah dilakukan tes swab kedua, mereka dinyatakan negatif. Mereka tetap harus menjalankan isolasi mandiri hingga sehari menjelang Iduladha 1441 H.

Baca Juga: Kapolsek dan 7 Anggota Polres Metro Bekasi Positif Covid-19 Usai Amankan Demo Omnibus Law

"Saya bersyukur pada Allah, kami berhasil melewati ujian berat iyu dengan ikhlas. Ini semua berkat doa dan dorongan semua anggota keluarga, warga perumahan dan teman-teman dekat di kantor. Kita harus yakin bahwa penyakit ini bisa disembuhkan," ujarnya.

Ayu pun sangat mengapresiasi pada warga RW 04 Kelurahan Jatisari, Buahbatu. Selama melaksanakan isolasi mandiri, setiap hari warga memberikan dorongan dan semangat untuk kesembuhan, serta aneka makanan.

"Saya gak kebayang apa jadinya, kalau gak dikirimi makanan oleh warga selama 14 hari," ujar salah seorang pegawai di lingkungan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat ini.

Baca Juga: Perintah Terbaru Megawati untuk Kader Banteng Muda, Harus Optimis di Tengah Pandemi Covid-19

Kini, Ayu dan keluarga sudah dinyatakan negatif dan terbebas dari virus Covid-19 tersebut. Namun Ayu tetap mengingatkan semua pihak untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat, seperti memakai masker, mencuci tangan gunakan sabun, dan menjaga jarak.

"Bagaimanapun yang menentukan sehat dan tidaknya diri kita sendiri, ya kita sendiri. Bagaimana kitanya, mau sehat atau sakit," tandasnya.

Agar imun keluarganya tetap terjaga, Ayu selalu menjaga quality time bersama keluarga. Hampir setiap akhir pekan, keluarga kecil ini selalu berjalan kaki di likungan perumahan menuju spot-spot yang aman untuk berkumpul sambil tetap menjaga protokol kesehatan.**

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x