Agar Lebih Siap, Tenaga Kesehatan Ikuti Pelatihan Pemberian Vaksin Covid-19

- 19 Oktober 2020, 11:47 WIB
ILUSTRASI vaksin Covid-19.*
ILUSTRASI vaksin Covid-19.* /Pixabay/


GALAMEDIA - Para tenaga kesehatan di Kota Cimahi yang bertugas memberikan vaksin terhadap penerimanya, diberikan pelatihan. Kegiatan pelatihan sendiri diadakan oleh Pemprov Jawa Barat.

Sekretaris Dinkes Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengatakan, tenaga kesehatan diikutkan pelatihan agar saat Kota Cimahi mendapat jatah vaksin dari pemerintah pusat, mereka sudah siap bertugas.

Namun hingga kini pihaknya belum mengetahui percis kapan vaksinasi Covid-19 akan dimulai.

Baca Juga: 8 Tahun Tertipu, Inul Daratista Akhirnya Diselamatkan Irfan Hakim

Menurut informasi yang diterima Rini, vaksin paling cepat akan dilaksanakan Desember mendatang.

"Paling cepat katanya Desember kita sudah bisa melakukan vaksinasi sehingga petugas kesehatan sudah disiapkan untuk melakukan vaksin itu," katanya.

Menurut Rini, sapaan Chanifah untuk kuota vaksin di Kota Cimahi, pihaknya juga belum menerima jumlahnya baik dari pemerintah pusat maupun Pemprov Jabar. Jika sudah mendapatkan jatahnya, kemungkinan sasaran prioritas awalnya adalah tenaga kesehatan.

Baca Juga: Keren, Kursus Pelatih Lisensi D Terapkan Protokol Kesehatan Ketat 

"Sepertinya kalau kita lihat arahan presiden dan gubernur sudah ada prioritas. Mungkin yang pertama tenaga kesehatan," paparnya.

 Sebelumnya, ada 12 kabupaten/kota harus menjadi prioritas dalam penanganan Covid-19. Daerah-daerah tersebut menghadapi kasus aktif virus corona jenis baru itu hingga menjangkiti lebih dari 1.000 orang.

Sebanyak 12 kabupaten/kota itu, adalah Kota Ambon, Jakarta Utara, Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Jayapura, Kota Padang, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Barat, Kota Pekanbaru, Kota Jakarta Selatan, dan Kota. Jakarta Timur.

Baca Juga: 3 Mahasiswa Unpad Kembangkan Sabun Kertas Berbahan Alami, Cocok Digunakan Saat Pandemi

Saat ini, kata dia, secara nasional, penanganan Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan perbaikan.

Diakui Presiden bahwa angka kematian di Indonesia masih lebih tinggi daripada rata-rata dunia yang 2,88 persen.

"Namun (angka kematian, red.) masih lebih tinggi dari angka kematian dunia yang berada di 2,88 persen. Ini saya kira tugas besar kita di sini bagaimana rata rata angka kematian itu bisa ditekan terus," ujar dia.

Baca Juga: Penyebab Punahnya Megafauna Asia Tenggara Ternyata Bukan Manusia

Kasus aktif Covid-19 di Indonesia juga menurun menjadi 19,97 persen dari sebelumnya 22,46 persen. Tingkat kasus aktif Covid-19 saat ini juga lebih rendah dari rata-rata kasus aktif Covid-19 dunia yang 22,1 persen.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x