Bos Panti Pijat Positif Covid-19 Lompat dari Ambulans, Lalu Berbaur dengan Para Demonstrans

- 20 Oktober 2020, 15:32 WIB
Ilustrasi Ambulans.
Ilustrasi Ambulans. /DOK. Antara/



GALAMEDIA - Hendak diisolasi ke Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, bos panti pijat Wijaya di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, inisial E (34) nekat melompat dari ambulans.

Bos panti pijat yang terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) itu, sempat berbaur dengan massa demo tolak omnibus law pada Kamis 8 Oktober 2020.

Kepala Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulia Kedoya, Susan J Zulkifli, menyebut E kabur dari ambulans pada Kamis 8 Oktober lalu. E meloncat dari ambulans dan berbaur dengan massa aksi yang menolak UU Cipta Kerja.

"Sampai saat ini kami masih mencari keberadaan E. Dia meloncat dari ambulans dan berbaur dengan massa aksi yang menolak UU Cipta Kerja," ujar Susan di Jakarta, seperti dilansir Antara, Selasa 20 Oktober 2020.

Baca Juga: Bareskrim Datangi Kediaman Tokoh KAMI Ahmad Yani, Begini Pengakuan Mabes Polri

E merupakan pemilik panti pijat Wijaya di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, yang beberapa waktu sempat digerebek aparat. Panti pijat E beroperasi pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Susan menjelaskan E diketahui positif virus Corona dari hasil swab test yang digelar aparat tiga pilar Kebon Jeruk setelah penggerebekan. Total 11 perempuan diamankan aparat dan diboyong ke Panti Sosial Bina Karya Wanita. Selain E, mereka adalah terapis pijat di lokasi tersebut.

Dari 11 perempuan yang diamankan, delapan di antaranya dinyatakan positif COVID-19 serta satu di antara kasus positif rupanya mengidap komorbid HIV/AIDS.

Baca Juga: Mahasiswa Demo di Dekat Istana Negara: Kembalikan Suara-suaraku, Demokrasi...

E dan tujuh karyawannya kemudian dibawa ke Wisma Atlet Kemayoran untuk menjalani isolasi. Namun ambulans yang membawa E terjebak macet di massa pendemo di kawasan Sawah Besar. Saat itulah E melompat dari ambulans.

E, yang duduk di pinggir baris kedua, membuka pintu dan langsung melarikan diri mendekati massa. Hal itu dilakukan agar tidak terkejar oleh petugas ambulans.

Susan mengatakan pihak panti sosial telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang. Enam perempuan lainnya telah menjalani isolasi di Wisma Atlet Kemayoran dan dinyatakan sembuh sepekan kemudian.

Baca Juga: Prabowo Subianto Temui Menhan Austria, Tentukan Nasib 15 Jet Tempur Eurofighter

Sedangkan untuk perempuan berinisial S (20) dengan komorbid HIV/AIDS dipisahkan ke Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit untuk menjalani perawatan HIV. Namun S telah sembuh dari COVID-19.

Proses pemulangan mereka menuju Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulia menggunakan mobil milik Dinas Sosial dan dikawal anggota TNI-Polri agar tak terulang kejadian serupa.

"Yang di RSKD Duren Sawit juga sudah sembuh dari COVID-19, tapi harus mendapat perawatan HIV yang diidapnya," kata Susan.

Susan mengatakan para perempuan yang terjaring aparat tersebut harus menjalani pembinaan di panti sosial tersebut minimal satu tahun.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x