Cerita Rofik Menangkal Serangan Virus Corona

- 28 Oktober 2020, 22:43 WIB
Rofik, perawat di RS UKM Bandung. (Foto:Istimewa)
Rofik, perawat di RS UKM Bandung. (Foto:Istimewa) /



GALAMEDIA - Menjadi seorang perawat bukan menjadi cita-cita yang diinginkan Rofik sejak kecil. Namun nasib dan takdir Tuhan berkata lain.

Rofik kini telah menjadi seorang perawat di Rumah Sakit Unggul Karsa Medika (UKM), di kawasan Taman Kopo Bandung. Sebelum di rumah sakit itu, Rofik juga sempat mencicipi pekerjaan serupa di RS Santosa Kopo.

Diakui Rofik, banyak kenangan dan suka duka ketika menjalankan tugasnya sebagai seorang perawat. Ia pun banyak menimba pengalaman dan pelajaran dari profesinya itu.

Pengalaman yang benar-benar berharga sepanjang karirnya, tentu sejak pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia Februari 2020 lalu. Sebagai seorang perawat, Rofik harus siap berhadapan dengan pasien yang bisa saja terinfeksi virus corona alias Covid-19.

Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Jadi Petarung Terbaik UFC

"Sudah beberapa kali saya menangani pasien dan ternyata dia terinfeksi corona. Karena sudah tugas saya menangani pasien, semua saya lakukan dengan ihklas dan penuh tanggung jawab sebagai seorang perawat," tutur Rofik, saat berbincang dengan Galamedia, Rabu, 28 Oktober 2020.

Seiring berlalunya waktu sejak awal pandemi berlangsung, Rofik menilai kondisi saat ini begitu berbeda. Belakangan bahkan sudah banyak isu yang simpang siur beredar. Isu itu pun berkembang dan membuat hampir semua orang takut terpapar virus corona yang disebut berasal dari China.

Baca Juga: Publik Dukung Wacana Jabatan Presiden Satu Periode

Rofik saat bertugas mengenakan baju hazmat. (Foto:Istimewa)
Rofik saat bertugas mengenakan baju hazmat. (Foto:Istimewa)

Perasaan takut sempat menghampiri Rofik bersama petugas yang lainnya. Tentu kekhawatiran karena takut terpapar. Terlebih ada anggapan yang berkembang di masyarakat, siapapun yang terpapar seperti terkena aib dan seolah dikucilkan.

Baca Juga: Arie Untung Buang Dior Hingga LV: Brand Prancis Gak Layak Ada di Lemari!

"Awalnya saya sempat merasa takut dan khawatir terpapar, apalagi ketika harus berhadapan dengan pasien. Bahkan sempat ada pasien yang terinfeksi, kami juga terpaksa harus diisolasi secara mandiri," ujarnya.

Namun, tambah Rofik, berbekal edukasi dari tempatnya bekerja dan tentu saja dari pemerintah, ia lambat laun mulai 'menerima' keadaan. Semua petugas wajib menjalankan tugas dengan protokol kesehatan yang ketat.

Mulai dari mengenakan pakaian azmat lengkap, masker, selalu cuci tangan dan mandi menggunakan sabun. "Dengan pengetahuan yang kami terima, akhirnya perasaan khawatir itu secara bertahap hilang," jelas pria berusia 29 tahun ini.

Baca Juga: Kasus Covid di Indonesia Hari Ini Tembus 400.483, BPOM Beberkan Soal Keamanan Vaksin

Rofik memastikan, disiplin menerapkan protokol kesehatan harus terus dilakukan dimana pun berada. Jangan sampai menganggap remeh virus corona dan harus yakin jika Covid-19 itu ada. Itulah yang selalu ia ingat hingga saat ini, khususnya ketika sedang bertugas.

Rofik saat bertugas bersama rekan di RS UKM. (Foto:Istimewa)
Rofik saat bertugas bersama rekan di RS UKM. (Foto:Istimewa)
"Jangan ngeyel. Tetap harus mengenakan masker, mencuci tangan, dan tetap menjaga jarak. Jika kita disiplin melakukan protokol kesehatan, Insha Allah akan terbebas dari virus corona," tambahnya.

Berbekal dari pengalaman dan ilmu yang diperolehnya, Rofik selalu berusaha mengedukasi siapapun. Termasuk keluarga besarnya agar tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan.

Bahkan ia menjadikan protokol kesehatan menjadi kebiasaan sehari-hari. Khususnya bagi ia dan keluarganya. Di rumahnya pun, ia benar-benar menerapkan protokol kesehatan. Terlebih sang istri juga bekerja di rumah sakit.

Baca Juga: Bandung Tujuan Wisatawan Saat Libur Panjang, Ketua DPRD Ingatkan Pentingnya Prokes 3M

"Saat ini, saya saat bekerja maupun berkumpul dengan keluarga tetap melakukan protokol kesehatan, terutama mengenakan masker dan mencuci tangan dengan sabun menjadi kebiasaan baru sehari-hari," jelasnya.

"Apalagi saya punya anak kecil. Kalau bukan kita, siapa lagi yang peduli kesehatan diri kita," kata pria asal Cilacap ini.

Selama pandemi Covid-19, Rofik juga mengaku sudah beberapa kali di rapid tes dan hasilnya selalu non reaktif. Pun dengan swab tes.

"Itu salah satu bukti, jika kita disiplin melakukan protokol kesehatan, tentu kita akan terbebas dari Covid-19. Dan semoga seterusnya terbebas dari virus tersebut," kata dia.

"Intinya selalu yakin, bahwa penyakit ini bisa disembuhkan asalkan kita selalu menjalankan protokol kesehatan dengan benar," tandasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x