Nyaris Tak Ada Kehidupan di Bandara Kertajati yang Habiskan Uang Rp 2,6 Triliun

- 29 Oktober 2020, 15:36 WIB
Suasana di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Kamis, 29 Oktober 2020. (Tati Purnawati/pikiran-rakyat.com)
Suasana di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Kamis, 29 Oktober 2020. (Tati Purnawati/pikiran-rakyat.com) /

GALAMEDIA - Suasana di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati, Majalengka nyaris tak ada kehidupan.

Di bandara terbesar kedua di Indonesia ini hanya ada aktivitas petugas kebersihan, beberapa petugas jaga dari TNI AU dan AD, Kepolisan serta Avsek.

Dua pesawat Lion Air terparkir di area bandara sudah cukup lama. Landasan pacu juga tak pernah diinjak pesawat sejak Covid-19 merebak.

Ruas jalan menuju bandara tersebut sangat lengang, hanya satu dua kendaraaan yang melintas dalam setiap jamnya. Padahal hingga awal tahun kemarin lalu lintas kendaraan roda empat maupun roda dua masih cukup padat.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Mosi Tidak Percaya', Cholil: Relevan dengan yang Terjadi Saat Ini

Pintu loket parkir juga sepi dan hanya dijaga seorang petugas. Namun petugas itu juga tampak tak berkegiatan, dan terlihat hanya memainkan ponselnya untuk melepas kejenuhan.

Beberapa puluh meter dari terminal bandara yang dibangun dengan biaya mencapai Rp 2,6 triliun ini, sejumlah peternak tengah menyabit rumput-rumput hijau di areal yang nampak tak terawat. Berkarung-karung rumput diangkut menggunakan sepeda motor untuk pakan ternaknya.

Di areal parkir hanya ada satu kendaraan odong-odong yang dicarter oleh Sekolah Taman Kanak-Kanak dari Desa Ujungjaya, Kecamatan Ujungjaya, Sumedang.

Juga di depan terminal, kini benar-benar sepi kendaraan. Padahal biasanya di sana dipenuhi oleh kendaraan shuttle berbagai jurusan.

Baca Juga: Gunakan Buah Paling Provokatif, Malu Sendiri Puerto Rico Batalkan Kampanye Seks Aman di Masa Pandemi

Yang nampak di kawasan terminal hanyalah petugas kebersihan. Beberapa di antaranya terus pulang pergi mengepel lantai. Selain itu ada sejumlah petugas keamanan dari TNI dan Kepolisian ditambah sejumlah avsek dari Angkasa Pura II yang berseragam lengkap.

Suasana di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Kamis, 29 Oktober 2020. (Tati Purnawati/pikiran-rakyat.com)
Suasana di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Kamis, 29 Oktober 2020. (Tati Purnawati/pikiran-rakyat.com)

Petugas kebersihan tetap bekerja mengepel lantai, dengan waktu kerja 8 jam per harinya. Salah satunya seperti dialkukan Luli Sihabudin dan Enday.

Baca Juga: Arab Saudi Terima Jemaah Umrah 1 November, 33 Ribu Jemaah Tetap Tak Bisa Berangkat

"Bekerja secapainya, karena harus 8 jam. Bolak-balik ngepel kewajiban kerja," kata mereka.

Menurut Luli, di bandara ada sebanyak 40 orang petugas cleaning service. Mereka bertugas secara bergantuan dua hari sekali. Setiap hari ada 20 orang yang bekerja, semuanya berasal dari Kertajati dan sekitarnya.

Para pekerja ini kalau ke toilet harus berjalan ke luar sejauh ratusan meter karena tidak berani masuk ruang gelap. Demikian juga saat makan harus membawa bekal dari rumah atau di kantin luar karena semua tenan yang ada tutup total sejak lama.

Tenan yang biasanya berderet di dalam dan luar gedung hanya ada dua yang masih bersedia buka, yakni yang menyediakan minuman dan eskrim serta Indomart. Mereka masih menyediakan untuk pengunjung yang biasa datang pada hari libur Sabtu dan Minggu.

Baca Juga: Gunung Sinabung 'Batuk-batuk', Masyarakat Diimbau Jauhi Zona Merah

Masyarakat yang berkunjung ke terminal bandara kini hanya bisa sampai di luar. Mereka tidak bisa lagi makan-makan di lantai terminal karena akan langsung diperingatkan oleh petugas keamanan.

Seorang anak yang berusaha bermain sepatu roda di kawasan tersebut pun segera dilarang dan diminta untuk bermain di luar. Para murid TK yang diantar orang tuanya juga hanya bisa belajar menggambar di luar gedung dengan menggelar tikar plastik.

Suasana di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Kamis, 29 Oktober 2020. (Tati Purnawati/pikiran-rakyat.com)
Suasana di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Kamis, 29 Oktober 2020. (Tati Purnawati/pikiran-rakyat.com)
Suasana benar-benar sepi, tidak ada penerangan listrik, apalagi AC atau pun eskalator dan lift semua mati. Masuk ke bagian dalam hanya disambut ruang hampa nan gelap gulita.

Baca Juga: Covid-19 Jadi Sejarah Kelam Bagi India, Ini Penyebabnya

Tidak ada satupun penerangan yang menyala kecuali petunjuk toilet pria dan wanita. Itupun lorongnya gelap gulita apalagi di dalamnya.

Tidak ada perempuan yang berani masuk, karena kondisinya benar-benar gelap dan sepi. Penerangan ruangan hanya dari cahaya kaca pintu masuk dan bagian atap gedung yang menembus hingga latai bawah tepat di sekitar areal eskalator, selebihnya gelap gulita.

Humas PT BIJB, Mohamad Aliv mengungkapkan aliran listrik dimatikan sebagai langkah penghematan anggaran sejak Covid-19 terjadi dan tidak ada penerbangan komersial ke Bandara Kertajati. Jika listrik tetap hidup maka biaya opearsional akan sangat tinggi.

Baca Juga: Sebut Pembakar Halte Terorganisir, Fadli Zon Ungkap Hal Itu di Video Empat Hari Setelah Kejadian

"Kami lakukan efisiensi terutama listrik selama pandemi, Ac dimatikan," ungkapnya kepada wartawan PR, Tati Purnawati.

Sejumlah karyawan dilakukan WFH, namun Avsek tetap bekerja dan akan memberikan gude ketika ada tamu yang datang.

Aliv membenarkan masih adanya pesawat yang terparkir dan belum beroperasi kembali. Diharapkan setelah pandemi selesai aktifitas bandara bisa berjalan kembali sebagaimana harapan banyak pihak.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x