Presiden Joko Widodo Kecam Pernyataan Emmanuel Macron yang Hina Umat Islam

- 31 Oktober 2020, 15:51 WIB
Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo /dok

GALAMEDIA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya menyampaikan kecaman terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menghina umat Islam.

"Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam, yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia," kata Presiden Jokowi, di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu 31 Oktober 2020.

Baca Juga: Protes Terhadap Pernyataan Presiden Prancis Dilakukan Pemerintah dengan Tertib dan Tidak Merusak

Presiden Jokowi menyampaikan hal itu seusai bertemu dengan para tokoh agama di Indonesia yang berasal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) serta Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Agama Fachrul Razi.

Baca Juga: Duh, Bayi 1,5 Tahun Terjebak dalam Lift Selama 1,5 Jam Bersama Ibu dan Kakaknya

"Yang bisa memecah belah persatuan antarumat beragama di dunia di saat dunia memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi Covid-19," kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menilai bahwa kebebasan berekspresi yang mencederai kehormatan, kesucian serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama sama sekali tidak bisa dibenarkan dan harus dihentikan.

Baca Juga: Jajan Murah dan Hemat Hanya Rp1, Simak Caranya di Sini

"Mengaitkan agama dengan tindakan terorisme sebuah kesalahan besar. Terorisme adalah terorisme. Teroris adalah teroris. Terorisme tidak ada hukum dengan agama apa pun," ujar Presiden Jokowi.

Indonesia pun mengecam keras kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice.

"Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice yang telah memakan korban jiwa," ujar Presiden.

Baca Juga: 78 Wisatawan Reaktif Rapid Test dalam Operasi Gabungan, Masyarakat Diimbau Protokol Kesehatan

Pada Kamis (29/10), penyerang bersenjata pisau menewaskan dua orang dan melukai sejumlah orang lainnya di satu gereja di Kota Nice, Prancis.

Pelaku mengaku ingin membalas pemenggalan guru Sejarah dan Geografi Samuel Paty (47) pada 16 Oktober 2020 di Eragny yang dipenggal oleh pendatang dari Chechnya, Abdoullakh Abouyezidovitch (18), karena Paty menunjukkan kartun nabi Muhammad.

Namun Presiden Emmanuel Macron berpendapat bahwa Paty hanya mengajarkan kebebasan berekspresi dan berpendapat pada para siswanya.

Baca Juga: Puncak Arus Balik dari Jalur Wisata Lembang Diprediksi Malam Ini, Polres Cimahi Siap Urai Kemacetan

Emmanuel Macron juga mengeluarkan kata-kata soal Islam yang menyinggung umat Muslim.

Macron menyebut "Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis saat ini, di seluruh dunia"

Menurut Macron, pemenggalan guru sejarah tersebut merupakan serangan teroris Islam. Macron juga menuduh Muslim bersikap separatis.

Baca Juga: Cek Fakta! Ini 11 Barang Sehari-hari yang Bisa Jadi Sarang Kuman, Hati-hati Ya

Hal inilah yang membuat sejumlah negara Islam di dunia mengecam pernyataan Presiden Prancis itu. Muncul juga kampanye untuk memboikot produk asal Prancis.

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x