Novel Baswedan Bawa Kabar Tak Sedap: Akankah Pemberantasan Korupsi Hanya Tinggal Cerita?

- 15 November 2020, 12:49 WIB
Penyidik KPK Novel Baswedan.*
Penyidik KPK Novel Baswedan.* / ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp./

GALAMEDIA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belakangan ini tengah menjadi sorotan publik. Kinerja lembaga antirasuah itu dinilai melempem.

Revisi UU KPK disebut-sebut menjadi salah satu alasan mengapa KPK sekarang berbeda dengan KPK sebelum-sebelumnya. Belakangan, makin banyak pegawai KPK yang mengundurkan diri.

Bahkan, Kabiro Humas KPK Febri Diansyah juga sudah mundur dari KPK. Ia memutuskan keluar dari KPK karena menilai kondisi politik dan hukum bagi KPK telah berubah.

Baca Juga: Komisaris PT Pelni Laporkan FPI dan Anies Baswedan ke Polda Metro Jaya

Selain Febri, ada Indra Mantong Batti. Indra sudah mengabdi di KPK selama 14 tahun. Ia muncur saat mengemban jabatan pegawai fungsional utama Biro Hukum KPK.

Terbaru, pegawai yang sudah 15 tahun mengabdi juga rela meninggalkan KPK. Nanang Farid Syam yang memutuskan mundur.
Febri Diansyah pun sudah mengabarkan mundurnya Nanang lewat cuitannya di Twitter pada 12 November 2020.

"Hari ini, ada kabar. Seorang sahabat di KPK mengundurkan diri. Ia pamit, setelah sekitar 15 tahun menjadi Pegawai KPK," cuit Febri.

Baca Juga: Panglima TNI: Siapa Saja yang Menggangu Persatuan dan Kesatuan Bangsa Akan Berhadapan dengan TNI!

"Di suratnya ia bilang, sepertiga usianya dijalani bersama KPK. Sakali aie gadang, sakali tapian berubah, tulisnya. Kalimat yg menunjuk pd seuatu yang berubah," lanjutnya.

Cuitan Febri rupanya direspon oleh penyidik senior di KPK, Novel Baswedan. Novel yang menjadi korban teror air keras yang mengakibatkan sebelah matanya buta ini ikut angkat bicara.

Kabar tak sedap yang disampaikan Febri seolah diamini oleh Novel.

"Kembali lagi KPK kehilangan pegawai senior, mantan Ketua Wadah Pegawai," cuit Novel Baswedan lewat akun Twitter pribadinya, @nazaqistsha, pada 12 November 2020.

Baca Juga: Bagi-bagi Masker dan Handsanitizer di Acara Habieb Rizieq, Ini Alasan Satgas Penanganan Covid-19

Menurut Novel, mundurnya pegawai senior di KPK merupakan sebuah kerugian. Ia pun tak bisa membayangkan bagaimana jadinya masa depan KPK jika orang-orang yang kredibel satu per satu mundur.

"Memang 'perubahan' membuat pejuang satu persatu pergi. Akankah pemberantasan korupsi hanya tinggal cerita?" tulis Novel.

Meski begitu, sebagai orang yang ikut membangun KPK, Novel berharap masih ada harapan membuat lembaga antirasuah itu kembali seperti dulu.

Baca Juga: Kegiatan Habib Rizieq, Dokter Tirta Pertanyakan Ketegasan Satgas Covid-19 DKI Jakarta dan BNPB

"Semoga harapan masih tersisa utk diperjuangkan. Terus berjuang dimanapun berada Uda," tutup Novel seraya memberikan semangat kepada Nanang Farid Syam.

Kabar yang disampaikan Novel pun mendapat perhatian dari warganet. Mereka berharap KPK bisa kembali seperti dulu dan benar-benar menjalankan tugasnya memberantas korupsi.

"Skenario pemandulan pemberantasan korupsi apakah akan tetap berlanjut meski akan makin banyak ditinggalkan putra putri pengawal KPK terbaiknya semoga mereka² semua setelah memutuskan hijrah dr KPK tetap Allah lapangkan rejeki berkah dan sehat beserta keluarga Aamiin," tulis warganet.

Baca Juga: Dua Orang Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Jalan Tamansari Bandung

"KPK tinggal cerita buat anak cucu kita. saat kapan KPK tebentuk, Saat kapan KPK menjadi lembaga terpercaya rakyat, Dan saat kapan KPK lemah," timpal warganet lainnya.

Warganet pun menyemangati Novel agar tetap ada di KPK dan bertugas memberantas korupsi. "Tetep bertahan biar tahu perkembangan didlm om...tujuan awal mereka biar anda mundur," pinta warganet.

"Jangan menyerah terhadap keadaan bang novel,mereka semakin leluasa.jika seandainya yg baik2 keluar," komentar netizen lainnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x